Produsen Minyak Tahan Produksi, Menteri ESDM Minta Masyarakat Hemat Energi

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta masyarakat untuk berhemat dalam penggunaan energi termasuk konsumsi bahan bakar minyak.

Menurut Arifin, di tengah ketersediaan cadangan minyak bumi yang terbatas dan situasi global yang belum stabil, Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan cadangan minyak dan gas bumi. Selain itu, upaya ketersediaan pasokan BBM untuk masyarakat perlu distabilkan di samping penghematan penggunaan BBM.

"Agar kestabilan pasokan tetap terjaga, kita perlu menggaungkan kepada masyarakat untuk melakukan penghematan energi. Jangan gunakan energi apabila tidak perlu, karena kita juga sulit mendapatkannya," kata Arifin saat meresmikan Tajak Sumur Perdana Banyu Urip Infill Clastic yang dikutip Sabtu 2 Maret.

Arifin menambahkan, saat ini konflik global belum berakhir, negara produsen minyak dunia masih melakukan pengendalian terhadap kuota-kuota produksinya sehingga harganya sekarang bercokol di level di atas 80 dolar per barel, dari sebelumnya antara 65 sampai 70 dolar per barel.

"Jadi ini yang perlu kita saling dukung. Pemerintah akan menjaga harga. Di lain sisi, masyarakat juga kita minta untuk melakukan penyelamatan energi," ungkapnya.

Apalagi, kata dia, saat ini pemerintah telah meminta badan usaha penyedia BBM pelat merah, Pertamina, untuk menahan harga BBM hingga Juni 2024 untuk mengembalikan kondisi perekonomian masyarakat pasca Pemilihan Umum.

Sebelumnya Arifin Tasrif juga meminta PT Pertamina (Persero) agar tidak menaikkan harga BBM subsidi maupun BBM nonsubsidi hingga Juni 2024.

Ha ini diungkapkan Arifin di hadapan Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro dalam acara Peresmian Tajak Sumur Infill dan Clastic di Blok Cepu, Bojonegoro.

"Kita masih menahan agar BBM tidak naik, terutama pada semester awal 2024 ini. Enggak boleh naik, Pak Wiko, jadi supaya aktivitas masyarakat tidak terganggu," ujar Arifin dalam sambutannya, Jumat 1 Maret.

Dikatakan Arfin, langkah menahan harga BBM ini agar menstabilkan perekonomian masyarakat pasca Pilpres 2024. Apalagi, kata dia, harga beras saat ini tengah melambung tinggi dan menjadi keluhan masyarakat beberapa waktu terakhir.

"Kita masih perlu menstabilkan kondisi pasca pemilu dan ditengarai dengan adanya harga beras yang meningkat," sambung Arifin.