Produksi Nissan Leaf Resmi Dihentikan di Inggris, Ini penyebabnya
JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari kubu Nissan. Perusahaan otomotif dari Jepang ini mengumumkan akan mengakhiri produksi dari Leaf di pabrik Sunderland, Inggris, pada pekan ini. Langkah ini diambil dalam rangka mempersiapkan perakitan tiga EV terbaru di fasilitas tersebut.
Dilansir dari Autocar, Sabtu, 2 Maret, pengganti dari Leaf ialah crossover listrik yang diharapkan akan terungkap pada tahun ini dan mulai diproduksi mulai tahun 2026 mendatang. Kemungkinan model tersebut akan menjadi penerus dari Qashqai dan Juke.
Salah satu juru bicara pabrikan mengatakan bahwa pihaknya tetap akan menyediakan Leaf untuk pelanggan Eropa hingga persediaannya habis. Kemungkinan stok yang tersedia akan dijual hingga akhir tahun ini.
“Nissan telah mengumumkan jajaran baru kendaraan listrik 100% untuk pasar Eropa yang akan diproduksi di pabrik Sunderland sebagai bagian dari komitmen kami terhadap keberlanjutan dan elektrifikasi,” kata juru bicara perusahaan.
Baca juga:
Meskipun akan dihentikan di Eropa, produksi dari model EV ini akan berlanjut pada negara lain seperti AS dan Jepang. Nissan juga berencana untuk menghadirkan generasi ketiga dari model ini.
Diketahui, Nissan pertama kali memproduksi Leaf di tempat perakitan Sunderland pada tahun 2013 lalu, tiga tahun setelah peluncuran perdananya. Kemudian, ini berlanjut pada generasi kedua mulai dirakit pada tahun 2017.
Pabrik Sunderland diprediksi akan memproduksi sebanyak 100.000 unit kendaraan listrik per tahun. Ambisi ini akan didukung oleh mitra perusahaan baterai, Envision AESC, yang siap membuka pabrik baterai barunya akhir tahun ini dengan kapasitas 11GWh dan dapat meningkat hingga 30GWh.