Lindungi Ternak dari Serangan Harimau, BKSDA Bangun Kandang Komunal di Binjai Sumbar

SUMBAR - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) membangun kandang komunal pada lokasi konflik satwa liar di kampung Jambak, Nagari atau Desa Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.

Kepala Resor Konservasi Wilayah I Panti BKSDA Sumbar Ade Putra mengatakan, kandang komunal memiliki panjang 35 meter dan lebar 30 meter itu guna melindungi ternak warga dari serangan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).

"Pembangunan kandang komunal ini melibatkan warga masyarakat sekitar di lokasi lahan milik peternak," katanya di Lubuk Basung, Sumbar, Kamis 29 Februari, disitat Antara.

Ia mengatakan, kandang komunal itu dibangun pada lokasi konflik Harimau Sumatera dengan manusia yang terjadi semenjak beberapa bulan lalu, yang mengakibatkan ternak warga luka dan mati.

Kandang komunal itu berfungsi sebagai tiger proof enclosure (kandang anti serangan harimau), karena kandang diberi kawat berduri setinggi tiga meter.

Dengan kondisi itu, kata dia, harimau kesulitan untuk masuk ke dalam kandang dan ternak terlindung dari serangan satwa liar.

"Kandang komunal itu untuk melindungi ternak warga dari serangan satwa liar, terutama Harimau Sumatera, sebagai salah satu bentuk upaya mitigasi konflik," katanya.

Rencananya, kata dia, kandang komunal itu untuk mengandangkan ternak warga jenis kerbau (15), sapi (15), dan kambing (6), dengan jumlah pemilik sebanyak sembilan Kepala Keluarga (KK).

Di dalam kandang itu, lanjutnya, bakal dibangun lokasi tempat berlindung ternak apabila hujan melanda daerah itu.

"Warga akan membangun lokasi berlindung sapi dan kambing," katanya.

Ia mengakui pembangunan kandang itu merupakan dukungan Yayasan Sintas Indonesia.

Sebelumnya BKSDA Sumbar juga membangun kandang komunal itu di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam pada 2023.