Sebut Donald Trump Tidak Mengenal Presiden Rusia, Volodymyr Zelensky: Dia Tidak Pernah Bertengkar dengan Putin

JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan "melawan Amerika" jika dia memilih untuk mendukung Rusia dibandingkan Ukraina, kata Presiden Volodymyr Zelensky.

Dalam wawancara dengan CNN Presiden Zelensky mengatakan, dia "tidak mengerti bagaimana Donald Trump bisa berada di pihak (Presiden Rusia Vladimir) Putin."

"Sulit dipercaya," ujarnya melansir CNN 26 Februari.

Trump, yang merupakan kandidat terkuat calon presiden dari Partai Republik dalam Pemilihan Presiden 2024, pada masa lalu menolak mengatakan, apakah ia menginginkan Rusia atau Ukraina yang memenangi pertempuran.

Presiden Zelensky mengatakan, dia yakin Trump, yang juga mengklaim akan mengakhiri konflik suatu hari nanti jika terpilih, tidak memahami tujuan Putin.

"Saya pikir Donald Trump tidak mengenal Putin," kata Presiden Zelensky.

"Saya tahu dia bertemu dengannya, tapi dia tidak pernah bertengkar dengan Putin. Tentara Amerika tidak pernah berperang dengan tentara Rusia. Tidak pernah. Saya memiliki pemahaman yang lebih baik," jelasnya.

"Saya rasa dia tidak mengerti bahwa Putin tidak akan pernah berhenti," tandasnya.

Lebih jauh Presiden Zelensky mengatakan, Rusia menghabiskan "miliaran dolar" untuk menyebarkan informasi palsu tentang perang tersebut, dan Rusia telah berhasil menggunakan disinformasi sebagai senjata dalam mempengaruhi perdebatan di AS.

"Saya terkejut bahwa mereka kuat bahkan di Amerika Serikat, di UE (Uni Eropa), di seluruh dunia. Mereka mengeluarkan banyak uang untuk ini," ungkapnya. katanya.

Menggelembungnya jumlah korban di Ukraina hanyalah salah satu contoh bagaimana Rusia menyebarkan narasi palsu, kata presiden.

Diketahui, Ukraina mengalami awal tahun yang sulit. Mereka menderita kekalahan besar awal bulan ini ketika pasukannya ditarik mundur dari Avdiivka, kota di wilayah timur yang mereka kuasai selama satu dekade.

Presiden Zelensky beserta pejabat Ukraina dan Barat lainnya mengatakan, Avdiivka hilang karena pasukan tidak memiliki cukup amunisi untuk mempertahankannya.

Ia mengatakan, tanpa bantuan Negeri Paman Sam, Ukraina tidak hanya akan kesulitan mendapatkan kemajuan baru di medan perang, namun juga akan kesulitan mempertahankan diri pada tahun ini.

"Orang-orang akan bersiap, tetapi amunisi tidak akan siap dan brigade tidak akan siap, tidak hanya untuk serangan balasan kami, mereka tidak akan siap untuk bertahan, untuk tetap kuat. Itu akan sangat sulit," paparnya.

Waktu menjadi hal yang sangat penting, dengan Presiden Zelensky mengatakan pada Hari Minggu, Rusia dapat melakukan serangan baru paling cepat akhir Mei.