Dampak Skandal Manipulasi Mesin Diesel, Toyota Perpanjang Penangguhan Produksi Dua Pabrik hingga 1 Maret

JAKARTA - Toyota memulai tahun 2024 dengan menghadapi masalah sertifikasi mesin diesel yang melibatkan beberapa modelnya. Toyota Industries Corporation (TICO), yang bertanggung jawab atas pengembangan mesin diesel, mengumumkan penundaan produksi kendaraan sebagai dampaknya.

Kabar terbaru menunjukkan bahwa pabrikan Jepang tersebut telah memperpanjang penutupan dua jalur produksi pada dua pabriknya hingga 1 Maret mendatang. 

Dilansir dari Reuters, Senin, 26 Februari, jalur produksi ini sudah dihentikan sejak 29 Januari lalu setelah ditemukan adanya penyimpangan dalam uji sertifikasi mesin diesel yang dikembangkan oleh TICO. Keputusan untuk membuka kembali jalur produksi akan diambil oleh pabrikan pada 1 Maret, dengan kemungkinan pembukaan kembali pada 4 Maret.

Penangguhan produksi akan berlanjut pada satu lini di pabrik Inabe milik Toyota Auto Body di Prefektur Mie, tempat perakitan model Alphard dan Vellfire, serta satu jalur lainnya di Gifu Auto Body di Prefektur Gifu, yang merupakan tempat produksi HiAce.

Sebelumnya, sebuah komite investigasi khusus yang dipimpin oleh Hiroshi Inoue telah ditugaskan untuk menyelidiki kemungkinan penyimpangan terhadap peraturan terkait sertifikasi emisi domestik yang ternyata tidak sesuai pada forklift dan kendaraan konstruksi.

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kejanggalan terjadi selama pengujian keluaran tenaga pada sertifikasi tiga model mesin diesel untuk mobil yang dikembangkan oleh Toyota dan ditugaskan kepada TICO. Pengujian sertifikasi menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan dalam produksi massal, sehingga memerlukan sertifikasi ulang.

Sepuluh kendaraan di seluruh dunia, termasuk enam di antaranya dari Jepang, dilaporkan menggunakan mesin bermasalah ini. Meskipun demikian, pabrikan menegaskan bahwa mesin dan kendaraan yang terdampak masih memenuhi standar kinerja mesin yang telah ditetapkan.

Sebagai langkah penanggulangan, Toyota memutuskan untuk sementara menghentikan pengiriman mesin yang terdampak serta menunda pengiriman kendaraan yang dilengkapi dengan powertrain tersebut.

Terdapat tiga jenis mesin yang terkena dampak, mulai dari 1GD yang digunakan pada model Land Cruiser Prado, HiAce, Hino Dyna, Hilux, hingga Fortuner yang diproduksi oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Selain itu, mesin dengan jenis 2GD dan F33A juga terdampak, digunakan pada model Hilux, Innova, Land Cruiser 300, dan Lexus LX500d.