Rupiah Berpotensi Melemah, Cek Sentimennya
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin 26 Februari 2024 diperkirakan akan kembali bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jumat 23 Februari, Kurs rupiah spot di tutup turun 0,05 persen Rp15.585 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jisdor ditutup menguat 0,26 persen ke level harga Rp15.589 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Prospek suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi pasar Asia, karena kesenjangan antara imbal hasil yang berisiko dan yang berisiko rendah semakin menyempit.
"Gagasan ini membuat sebagian besar mata uang regional diperdagangkan lebih rendah pada minggu ini," ucapnya dalam keteranganya dikutip Senin, 26 Februari.
Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang semakin mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan Mei dan Juni.
Dari sisi internal, Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami surplus sebesar 8,6 miliar dolar AS pada kuartal keempat 2023. Surplus pada periode tersebut meningkat signifikan pada 8,6 Miliar dolar AS dibandingkan dengan kinerja kuartal sebelumnya yang mencatat defisit 1,5 miliar dolar AS, sehingga menopang ketahanan eksternal Indonesia.
Sedangkan surplus NPI pada kuartal keempat 2024 ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit transaksi berjalan yang tetap rendah.
Jika dirincikan, transaksi berjalan pada kuartal keempat 2024 mencatatkan défisit sebesar 1,3 miliar dolar AS, sedikit meningkat dibandingkan dengan defisit 1,0 miliar dolar AS.
Di satu sisi, surplus neraca perdagangan barang meningkat, yang didukung oleh kenaikan ekspor barang sejalan dengan perbaikan permintaan global dan harga komoditas.
Selain itu, neraca jasa dan neraca pendapatan primer mencatatkan defisit yang lebih tinggi, sejalan dengan peningkatan aktivitas domestik dan pola pembayaran bunga pada periode laporan.
Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat perbaikan signifikan, dari defisit 0,1 miliar dolar AS pada kuartal ketiga 2023 menjadi surplus 9,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2023.
Baca juga:
Kinerja positif ini terutama ditopang oleh aliran investasi portofolio yang kembali masuk ke pasar keuangan domestik sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mulai mereda.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Senin 26 Februari dalam rentang harga Rp15.580- Rp15.650 per dolar AS.