Presiden Meksiko Ogah Disalahkan Bocorkan Nomor Jurnalis Selidiki Kartel Narkoba di Meksiko
JAKARTA - Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador menyatakan tindakannya membocorkan nomor ponsel pribadi jurnalis yang menjabat kepala biro media Amerika Serikat (AS), New York Times di Meksiko, bukan merupakan suatu kesalahan.
Bocornya nomor pribadi itu terjadi saat Lopez Obrador memperlihatkan daftar pertanyaan yang diajukan sang jurnalis bernama Natalie Kitroeff itu. Dia memperlihatkannya saat konferensi pers pada Kamis 22 Februari.
Daftar pertanyaan yang ditujukkan kepada badan-badan pemerintah negara tersebut, berisi penyelidikan Badan Narkotika AS (DEA) atas dugaan keterkaitan Lopez Obrador dengan kartel narkoba di Meksiko.
"Persoalan ini adalah terkait dengan kehormatan Presiden Meksiko yang tengah dipertaruhkan, dan saya mewakili sebuah negara, mewakili rakyat yang patut dihormati," kata Lopez Obrador, disitat Anadolu via Antara.
"... kami bukan kriminal, kami punya otoritas moral dan tidak boleh ada orang yang sembarangan menuduh kami," ucapnya.
Lopez Obrador menyebut tindakannya membeberkan informasi Kitroeff seharusnya tidak dipermasalahkan karena dilakukan atas nama kebebasan.
"Tidak boleh ada batasan ataupun undang-undang yang lebih tinggi daripada sebuah asas kebebasan yang luhur. Dilarang melarang," katanya.
New York Times akhirnya menerbitkan laporan tersebut pada 22 Februari, meski tidak mencantumkan bukti apa pun untuk memperkuat tuduhan terhadap Lopez Obrador tersebut.
New York Times merespons tindakan pemimpin Meksiko itu dengan mengeluarkan kecaman keras.
"Hal tersebut adalah sebuah taktik yang mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima yang dilakukan seorang pemimpin negara di tengah meningkatnya kasus ancaman terhadap jurnalis," kata harian AS tersebut melalui akun resminya di X, atau Twitter, pada 22 Februari.
Organisasi nirlaba AS Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) turut menyatakan dukungannya bagi Kitroeff.
Baca juga:
CPJ mengecam tindakan Lopez Obrador yang membocorkan informasi pribadi jurnalis, di tengah peningkatan kekerasan terhadap pelaku profesi tersebut di Meksiko.
"CPJ sangat prihatin terhadap pernyataan Presiden Meksiko Lopez Obrador terkait pemberitaan New York Times serta tindakannya membeberkan nomor ponsel pribadi Kepala Biro Meksiko New York Times Natalie Kitroeff kepada publik," demikian dinyatakan pernyataan organisasi itu.
Institut Nasional untuk Transparansi, Akses Informasi dan Perlindungan Data Pribadi (INAI), badan pemerintah yang bertanggung jawab terhadap perlindungan data pribadi di Meksiko, juga menyatakan akan memulai penyelidikan terhadap tindakan Lopez Obrador.