PBSI Buka Suara soal Tanpa Gelar di Badminton Asia Team Championship 2024
JAKARTA – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengevaluasi hasil Indonesia tanpa gelar di Badminton Asia Team Championship (BATC) 2024.
Perjalanan terjauh Indonesia di ajang tersebut ialah babak perempat finalis yang didapat tim putra dan babak semifinal yang dicapai tim putri.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, mengatakan bahwa hasil tersebut sudah lebih dari memuaskan karena Merah-Putih diperkuat tim pelapis.
"Bersyukur dengan diperkuat pemain pelapis dan muda, Indonesia menjadi semifinalis di beregu putri dan perempat final di beregu putra BATC 2024," ujar Rionny dalam keterangannya.
Sektor putra tidak bisa mengejar gelar setelah kalah di babak perempat final melawan China. Sementara itu, tim putri hasil mengakui keunggulan Thailand di babak empat besar.
Tim putra menelan kekalahan secara dramatis 2-3 kontra Negeri Tirai Bambu. Adapun tim putri gagal mempertahankan gelar mereka usai menyerah dengan skor 1-3 kontra Thailand.
Rionny mengatakan bahwa secara umum ganda putra tampil dominan di babak perempat final lawan China. Mereka bisa menyumbangkan dua angka setelah di babak grup gagal memberikan angka.
Baca juga:
"Sementara di sektor tunggal, pemain kita masih kalah jam terbang dan pengalaman dari China. Meski kalah, mereka mendapat banyak pelajaran. Terpenting, pemain juga bisa memberikan perlawanan ketat lawan China."
"Pemain muda seperti Alwi dan Saut harus lebih banyak belajar dan menimba pengalaman sebanyak mungkin di ajang beregu," ujar dia.
Sementara tim putri, perjalanan mencapai semifinal sudah cukup buat mereka mengantongi tiket ke Piala Uber yang akan berlangsung pada Mei 2024.
Lebih lanjut, Rionny menjelaskan bahwa hasil yang didapat tim putri sudah cukup baik. Terlebih, kejuaraan ini bisa mengasah mental para pemain untuk menghadapi turnamen penting berikutnya.
"Hasil di BATC 2024 ini bisa menjadi gambaran untuk menghadapi perebutan Piala Thomas dan Uber nanti. Para pemain juga harus berlatih lebih keras lagi dan meningkatkan terus daya juang di lapangan. Pemain harus lebih berani, tidak takut, dan punya nyali," kata dia.
"Ini kejuaraan yang penting untuk melatih mental pemain, terutama bagi pemain muda. Pemain belajar untuk tidak perlu takut sepanjang nyalinya bagus."
"Sebagus apa pun latihan kalau tidak berani, ya, percuma. Selain latihan tekun, pemain perlu juga berjuang lebih keras dan berani di lapangan," tutur dia.