Polri Monitor Proses Vaksinasi COVID-19, Hindari Oknum Nakal
JAKARTA - Polri menegaskan bakal mengawasi proses vaksinasi COVID-19. Tujuannya menghindari adanya oknum yang memanfaatkan sebagai lahan bisnis.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan, bentuk pengawasan saat ini dengan cara memantau semua informasi perihal berjalannya proses vaksinasi.
"Kami monitor dan penylidikan info tersebut (oknun yang memanfaatkan). Semoga mereka menghentikan aktivitasnya yang sangat merugikan masyarakat," ujar Agus kepada VOI, Kamis, 25 Februari.
Agus juga mengimbau kepada semua masyarakat untuk tetap mengikuti arahan dari pemerintah. Sebab, semua kalangan masyarakat bakal mendapatkan vaksin untuk menghalau proses penyebaran COVID-19.
"Ikuti program pemerintah. (Pada) saatnya semua akan dapat jatah vaksin," kata dia.
Agus mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan kabar beredar terkait vaksin. Termasuk soal penawaran agar lebih dulu mendapat vaksin COVID-19.
"Bila mau usaha sendiri hati-hari karena 216 negara semua antri untuk mendapatkan vaksin tersebut, jangan percaya iming-iming yang nggak jelas," sambungnya.
katanya.
Baca juga:
- Ketua KPK Soal Vaksin Bagi Tahanan Korupsi di Rutan KPK: Mereka Kelompok Rentan
- Berkat PPKM, Kenaikan Kasus dan Kematian COVID-19 Tertinggi Tak Lagi Didominasi Pulau Jawa
- Modus Jaksa Pinangki Minta Duit 100 Juta Dolar AS ke Joko Tjandra
- Antrean Vaksinasi Lansia di Jakarta Barat Mengular, Warganet: Kasihan Sudah Tua
Sebelumnya, persoalan yang belakangan menjadi ramai terkait vaksinasi yakni selebgram Helena Lim yang pamer sudah menjalani menjalani proses vaksinasi.
Padahal, saat itu vaksin diutamakan bagi tenaga kesehatan dan Helena bukanlah diduga bukan bagian dari tenaga kesehatan.
Dalam penanganan perkara ini, polisi sudah memeriksa beberapa saksi. Salah satunya petugas puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.