Didukung Membaiknya Daya Beli Masyarakat, Prospek Kinerja Sido Muncul Bakal Cerah di 2024

JAKARTA - Kinerja PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diyakini berprospek cerah di tahun 2024. Investment Analyst Lead Stockbit, Edi Chandren dalam risetnya menyatakan, periode kinerja terburuk Sido Muncul telah terlewati pada kuartal III 2023 (the worst is over).

"Meskipun prospek Sido Muncul belum terlalu bullish dalam jangka pendek-menengah akibat belum kuatnya daya beli masyarakat, kami menilai bahwa perseroan memberikan peluang dividen yang cukup menarik dengan potensi yield sekitar 5 persen per tahun,” tulis Edi Chandren dalam risetnya beberapa waktu lalu.

Menurut dia, dividen tersebut akan memberikan kenyamanan bagi investor sambil menunggu pertumbuhan kinerja, yang diyakini akan kembali berakselerasi ke kisaran double digit dalam jangka yang lebih panjang. Selain itu, potensi upside tambahan datang dari valuasi saham Sido Muncul (SIDO) yang berpeluang mengalami re-rating ke depannya.

Berkaca dari negara yang relatif lebih maju seperti China dan India, perusahaan consumer health memiliki pertumbuhan di kisaran double digit per tahun, dengan valuasi forward P/E sebesar 21-35 kali atau jauh lebih tinggi dibandingkan P/E SIDO saat ini yang sebesar 16,6 kali.

"Setelah kinerja negatif pada 2023, kami memprediksi bahwa kinerja SIDO akan pulih pada 2024, walaupun tidak terlalu signifikan. Pemulihan kinerja perseroan akan didorong oleh daya beli masyarakat yang lebih baik, sehingga penjualan bisa kembali bertumbuh positif," ujar Edi.

Perbaikan daya beli masyarakat tersebut akan didukung oleh pembelanjaan terkait kampanye pada tahun pemilu, kenaikan anggaran program perlindungan sosial, dan tingkat inflasi yang kembali rendah di level 2-3 persen.

Dia memproyeksikan laba bersih SIDO tumbuh 8 persen pada 2024, yang bakal ditopang oleh pertumbuhan penjualan sebesar 5 persen dan margin yang lebih tinggi dari sedikit efisiensi pada biaya operasional. Dengan begitu, laba bersih SIDO pada 2023 dan 2024 masing-masing akan mencapai Rp857 miliar atau turun 22 persen (yoy) dan Rp923 miliar atau naik 8 persen (yoy).

Estimasi kinerja tersebut dilandasi beberapa hal. Pertama, pertumbuhan penjualan pada 2024 akan lebih didorong oleh volume penjualan, sedangkan harga jual akan relatif stabil karena kenaikan harga yang signifikan telah dilakukan dalam 1-2 tahun terakhir.

Kedua, harga bahan baku bakal cenderung stabil pada 2024, sehingga peningkatan volume penjualan akan turut mendorong gross margin. Ketiga, aktivitas iklan dan promosi bakal cenderung lebih moderat pada 2024, setelah spending meningkat pada 2023.

"Dalam beberapa tahun setelah 2024, kami memprediksi kinerja SIDO akan cenderung bertumbuh secara moderat di kisaran mid single digit per tahun karena belum adanya pendorong permintaan yang signifikan," jelas Edi.

Dividen

Stockbit menilai bahwa laba bersih sebesar Rp850 miliar-Rp900 miliar per tahun sebagai laba bersih yang achievable dan sustainable bagi Sido Muncul.

Dengan laba bersih di kisaran tersebut dan asumsi dividend payout ratio sebesar 95 persen (rata-rata 3 tahun terakhir: 96,7 persen), SIDO berpotensi memberikan dividend yield sebesar 5,2-5,5 persem per tahun, jika menggunakan asumsi harga SIDO Rp520.

SIDO sendiri memiliki posisi finansial yang kuat, profitabilitas yang tinggi (ROE >20 persen), dan bebas utang dengan kas sebesar Rp783 miliar per September 2023. Sementara itu, sejak belanja modal (capex) yang signifikan pada 2017-2018, SIDO belum lagi membutuhkan capex yang besar dalam waktu dekat.

Dengan butuhan capex yang relatif kecil di kisaran Rp100 miliar-Rp200 miliar per tahun, serta arus kas yang sehat, SIDO memiliki kemampuan menghasilkan arus kas bersih (free cash flow) yang tinggi. Faktor-faktor tersebut membuat SIDO memiliki kapasitas untuk membayar dividen tinggi, setidaknya dalam beberapa tahun ke depan.

Adapun risiko utama SIDO adalah daya beli yang lemah, ditambah dengan kondisi kemarau berkepanjangan yang menekan permintaan. Lalu, kenaikan signifikan pada harga bahan baku yang dapat menurunkan profitabilitas. Selanjutnya, progres makroekonomi yang lambat, sehingga potensi jangka panjang tidak dapat terealisasi.

Laporan bulanan registrasi pemegang saham

Sido Muncul menyampaikan laporan bulanan registrasi pemegang saham perseroan per 31 Januari 2024.

Tercatat PT Hotel Candi Baru masih menguasai 18.137.404.580 saham SIDO atau 60,46 persen, sama dengan bulan sebelumnya. Concordant Investments juga tetap memiliki 5.140.877.862 saham atau 17,14 persen. Sedangkan, masyarakat nonwarkat menggenggam 22,39 persen saham Sido Muncul.

Jumlah pemegang sahamnya berkurang sebanyak 410 menjadi 189.991 pihak. Per 31 Desember 2023, jumlahnya saat itu 190.401 pemegang saham.

Adapun penerima manfaat akhir dari Sido Muncul adalah Irwan Hidayat, Jonatha Sofjan Hidayat, Johan Hidayat, David Hidayat, dan Sandra Linata Hidajat.