Menyesal Bertahan di Real Madrid, Luka Modric Mengaku Dibohongi Carlo Ancelotti

JAKARTA - Terungkap, gelandang veteran Luka Modric mengaku menyesal bertahan di Real Madrid. Dia sudah melepas tawaran dari Arab Saudi demi janji Carlo Ancelotti.

Modric menolak tawaran menggiurkan dari klub Liga Pro Arab Saudi karena Ancelotti memberi jaminan tetap akan memainkannya. Meski tak lagi menjadi starter, Modric bakal menjadi pemain ke-12 atau ke-13 yang selalu diturunkan di babak kedua.

Namun, setelah tujuh bulan berlalu, dirinya jarang mendapat kesempatan bermain. Ini yang membuat dia kecewa dan merasa dibohongi oleh Ancelotti. Hal itu diungkapkan jurnalis Eduardo Inda dari Okdiario.

"Saya katakan kalau ada tawaran dari klub Arab Saudi. Namun, dia memilih bertahan karena sudah bicara dengan pelatih secara santun. Pasalnya, dia adalah pelatih yang berpendidikan tinggi. Namun, dia malah dibohongi," kata Inda kepada El Chiringuito.

"Ancelotti memang mengatakan tidak menjadikan dia sebagai starter. Namun, dia akan tetap dimainkan. Ancelotti mengatakan tetap memperhitungkan dia," ujarnya.

Modric kecewa karena jarang dimainkan Ancelotti. Padahal, dia berharap tetap bisa tampil meski sebagai pemain pengganti.   

"Apakah dia memperhitungkannya dengan lebih sering memainkan sang pemain? Dia hanya menjadi pemain ke-15 atau ke-16 yang tidak setiap saat diturunkan sebagai pengganti. Kini kontraknya tidak akan diperbarui dan dia harus pergi pada musim panas ini," ucap Inda.

Inda menuturkan bahwa Modric akan kembali menyambut tawaran dari Arab Saudi yang bakal memberikan kontrak sangat besar.

"Pada awalnya dia mendapat 40 juta euro. Selanjutnya dia bakal mengantongi 60 juta euro bersih setiap musim," ujarnya.

Sementara, Ancelotti menyatakan bila Modric akan meninggalkan Madrid pada akhir musim ini. Pasalnya, kontrak kapten Timnas Kroasia ini tidak diperbarui lagi.

"Tak mudah meninggalkan para pemain profesional di bench. Padahal, mereka sudah berlatih dengan baik dan menunjukkan kinerja yang baik pula," kata Ancelotti.

"Kami berterima kasih kepada dia yang telah memberikan segalanya. Di level profesional, saya yang memutuskan dan itulah keputusannya. Namun, secara pribadi, semuanya menjadi sangat sulit ," ujarnya.