EquiLend Mengalami Gangguan Layanan Akibat Peretasan, Layanan Mulai Dipulihkan

JAKARTA - Perusahaan teknologi keuangan EquiLend mengumumkan pada  Jumat, 2 Februari  bahwa beberapa layanan, termasuk solusi perdagangan dan pasca-perdagangan, telah dipulihkan, lebih dari seminggu setelah mengalami gangguan akibat akses tidak sah ke sistemnya.

EquiLend, sebuah perusahaan yang berperan penting dalam peminjaman sekuritas di Wall Street, mengungkapkan pada akhir Januari bahwa mereka telah mengidentifikasi akses tidak sah ke sistemnya dan sebagian dari sistem tersebut harus dinonaktifkan.

Platform peminjaman sekuritas perusahaan tersebut, Next Generation Trading, mengelola lebih dari 2,4 triliun dolar AS transaksi setiap bulannya, menurut situs web resminya. Basis klien mereka termasuk hampir 200 pemilik aset, bank peminjaman agen, broker-dealer, dan hedge fund.

EquiLend sebagian dimiliki oleh beberapa raksasa Wall Street, termasuk Goldman Sachs, BlackRock, J.P. Morgan, dan Bank of America Merrill Lynch.

Serangan hacker terbaru terhadap EquiLend membuat peserta pasar terpaksa melakukan proses secara manual dengan dampak yang terbatas, kata juru bicara dari Financial Services Information Sharing and Analysis Center (FS-ISAC) kepada Reuters pekan lalu.

"Klien juga berisiko tidak memenuhi kewajiban pelaporan regulasi yang penting," kata Josh Galper, manajer utama konsultan pasar modal Finadium.

"Jika data tidak tersedia dari EquiLend, maka manajer risiko dan manajer likuiditas mungkin tidak tahu apa yang mereka miliki, yang mempengaruhi rasio risiko dan rasio modal mereka, serta memengaruhi kemampuan mereka untuk mengelola secara internal dan melaporkan kepada regulator," kata Galper.

Namun, dengan layanan mulai dipulihkan, katanya "data akan tersusun dengan baik seiring waktu. Laporan akan disampaikan. Mungkin akan terlambat.