CEO TikTok Muak Dikaitkan dengan Partai Komunis China di Sidang Keselamatan Anak

JAKARTA – Komite kehakiman Kongres AS menggelar sidang keselamatan anak. Seharusnya, sidang ini membahas tindakan media sosial, tetapi Kongres memberikan pertanyaan di luar topik kepada TikTok.

Selama beberapa tahun terakhir, platform video milik ByteDance itu dituduh berkaitan dengan pemerintah China meski CEO TikTok Shou Zi Chew sudah membantah. Hal ini kembali disinggung oleh anggota Kongres di hadapan CEO media sosial lain.

Dilansir dari The Verge, anggota parlemen awalnya meminta Chew untuk memberikan informasi terkini mengenai Project Texas atau inisiatif menempatkan data pelanggan Amerika Serikat (AS) ke hub yang dikelola oleh Oracle.

Namun, pertanyaan ini melebar dan mulai mengarah pada topik yang tidak perlu. Senator Tom Cotton beberapa kali mengajukan pertanyaan mengenai kewarganegaran Chew meskipun ia sudah mengetahuinya.

“Anda sering mengatakan bahwa Anda tinggal di Singapura,” kata Cotton. Kemudian, Senator itu bertanya apakah Chew pernah mengajukan permohonan kewarganegaraan China atau AS. Chew hanya menjawab dengan kata tidak.

Setelah itu, Cotton kembali bertanya mengenai latar belakang Chew. Kali ini, pertanyaan Cotton jauh lebih sensitif dan gamblang. Senator itu bertanya, “Apakah Anda pernah menjadi anggota Partai Komunis China?”

Chew tentu saja tersinggung dengan pertanyaan semacam itu. Dengan tegas, Chew menjawab, “Senator! Saya Orang Singapura! (tentu saja) tidak.” Setelah pertanyaanya dijawab, Cotton tidak menjelaskan apa kaitan kewarganegaraan Chew dengan sidang yang mereka gelar.

Sidang terkait dampak media sosial bagi anak-anak ini digelar pada Rabu, 31 Januari lalu. Dalam sidang tersebut, Komite Kehakiman Senat mengundang beberapa CEO media sosial lain seperti X, Meta, Snap, dan Discord.

Selama sidang berlangsung, lima pemimpin media sosial ditanya mengenai potensi bahaya ditimbulkan dari platform yang mereka bangun. Anggota parlemen banyak membahas tentang dampak emosional, predator anak, dan materi pelecehan seksual.