Liga Basket Pelajar Yogyakarta 2024 dan Visi Dua Bintang

YOGYAKARTA - Kompetisi bola basket pelajar bakal digelar di Yogyakarta. Liga Basket Pelajar "Dua Bintang" (Two Stars Student Athelete) 2024, rencananya, digulirkan pada Mei 2024. Sebelum pelaksanaan diadakan gathering dengan pembina sekolah dan perwakilan orang tua murid.

Liga Basket Pelajar menyasar kompetisi SD, SMP dan perguruan tinggi berlangsung selama tujuh bulan sehingga digelar sampai November 2024. Tidak ada level SMA karena ada sudah ada kompetisi DBL yang rutin digelar setiap tahun.

Rachmad Kasim Martadji, salah satu penggagas kegiatan, menuturkan bila gathering dilaksanakan selama tiga hari, yaitu sejak Jumat, 26 Januari 2024 hingga Minggu, 28 Januari 2024.

Melalui gathering yang digelar di sekolah-sekolah, panitia memaparkan baik secara teknis regulasi pertandingan dan visi misi Liga Dua Bintang.

Kegiatan itu tidak hanya diikuti pembina sekolah dan perwakilan orang tua tetapi juga guru dan pelatih.

"Liga Pelajar Yogyakarta 2024 yang disebut Liga Dua Bintang digelar di kota pelajar selama kurang lebih tujuh bulan. Liga rencananya menyasar pelajar tingkat SD, SMP dan kampus di Yogyakarta. Kami tidak memainkan level SMA karena sudah ada kompetisi DBL yang berjalan dengan baik," kata Kasim, sapaannya, usai melakukan gathering tingkat SD di Sekolah Budi Utama, Sleman, Jumat.

"Untuk tahun ini kami hanya membuka 8 tim putra dan putri. Melalui kompetisi ini, kami berharap bola basket di usia muda terus bergairah dan kian semarak," ucapnya.

Liga Pelajar "Dua Bintang" mendapat dukungan dari PEAK, produsen apparel sport asal China.

Liga juga menggandeng legenda hidup bola basket nasional Ary Sudarsono. Sosok yang sudah malang-melintang membangun bola basket di Indonesia.

Ary juga peduli dengan pembinaan di usia anak-anak yang tak sekadar ingin juara tetapi membangun sportivitas.

Dirinya juga memiliki harapan mereka yang menekuni bola basket tidak melupakan pendidikan sehingga saat sudah berhenti berkarier mereka tetap sukses dalam pekerjaan.

"Ary Sudarsono sudah lama membangun bola basket di Indonesia mulai dari kejuaraan tingkat pelajar, Kobatama, Kobanita, Liga Mahasiswa Indonesia hingga IBL. Dirinya punya harapan gairah basket pelajar di Yogyakarta semakin semarak," ujar Kasim yang juga mantan wasit basket Nasional dan pengawas pertandingan (FIBA Komisioner) ini.

Sementara, Ary Sudarsono menuturkan bila Liga Dua Bintang menjadi kawah candradimuka yang membangun dan membentuk manusia Indonesia ke depan, salah satunya melalui olahraga.

"Saya berterima kasih kepada panitia, PEAK, sekolah dan kampus yang  punya komitmen kuat melaksanakan kompetisi dalam dimensi yang berbeda," katanya lagi.

"Dua Bintang ini mengajarkan spirit para pelajar baik akademis dan non akademis serta meletakkan pondasi life after sport yakni bagaimana kehidupan mereka setelah tidak menjadi atlet," ujar Ary.

"Prinsipnya, kalah dan menang bukan segalanya. Ada hal lain yang lebih daripada itu untuk membentuk karakter dan menjadikan para pelajar kelak menjadi manusia yang bisa dibanggakan almamater, keluarga, masyarakat dan bangsa dengan mengusung tema besar yaitu Save Our Nation Through Basketball," kata Ary Sudarso.

Hendarto Tjai, CEO PEAK Sport Region Indonesia, menaruh harapan Liga Basket Pelajar bisa berjalan dengan baik. Masyarakat Yogyakarta juga semakin mencintai olahraga khususnya cabang basket.