Greenflation Disebut dalam Debat Capres: Apa Itu Inflasi Hijau dan Kaitannya dengan Kebijakan Pemerintah?
YOGYAKARTA - Greenflation menjadi istilah yang tengah ramai diperbincangkan setelah disebut oleg Gibran Rakabuming dalam debat cawapres Minggu (21/1) malam. Cawapres nomor urut 2 tersebut melontarkan pernyataan mengenai greenflation kepada Mahfud MD. Belum banyak yang mengetahui apa itu greenflation dan konteksnya dalam kebijakan pemerintahan.
Istilah greenflation yang digunakan oleh Gibran Rakabuming dalam acara debat cawapres dianggap sebagai pertanyaan jebakan. “Bagaimana cara mengatasi greenflation?” tanya Gibran kepada Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dalam sesi debat. Lantas apa itu greenflation dan penjelasannya lebih jauh?
Apa Itu Greenflation?
Greenflation merujuk pada kenaikan harga material metal (raw material) dan energi yang digunakan untuk melakukan transisi hijau, dilansir dari Philonomist. Istilah greenflation merupakan singkata dari kata ‘green’ yang artinya hijau dan kata ‘inflation’ yang berarti inflasi. Jadi greenflation juga dimaknai sebagai inflasi hijau.
Dikutip dari Blog Kamus Cambridge, greenflation diartikan sebagai ‘kenaikan harga akibat peralihan ke ekonomi hijau’. Kenaikan harga terjadi karena perusahaan mengeluarkan dana lebih untuk melakukan transisi energi. Sebab biaya untuk penggunaan energi hijau dinilai masih lebih mahal daripada fosil.
Mengutip pertanyaan seorang ekonom iklim dari Columbia Business School, Gernot Warner, greenflation merujuk pada kenaikan harga dan krisis tenaga kerja yang terjadi seiring dengan transisi ramah lingkungan.
Kaitan Greenflation dengan Kebijakan Pemerintah
Istilah greenflation kerap digaungkan oleh banyak negara dalam beberapa waktu belakangan berkaitan dengan program penggunaan energi hijau. Kata greenflation serng dipakai seiring dengan semakin banyak negara di dunia yang berkomitmen dalam menjaga lingkungan dengan transisi penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.
Langkah untuk merealisasikan komitmen transisi energi ramah lingkungan tersebut tentunya membutuhkan bahan material mentah dan energinya. Dalam kebutuhan tersebut, harga bahan material ini tentunya bersifat fluktuasi. Misalnya, perang di Ukraina yang mempengaruhi perubahan harga bahan material mental dan menimbulkan greenflation.
Selain itu, meningkatnya pengeluaran untuk teknologi bebas karbon juga menimbulkan kenaikan harga bahan-bahan yang strategis untuk infrastruktur tersebut.
Baca juga:
Gibran Menanyakan Greenflation dalam Debat Cawapres
Debat cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (21/1) mengangkat tema seputar pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Ketiga kandidat cawapres yaitu Cak Imin, Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD, saling beradu gagasan mengenai tema debat tersebut. Dalam kesempatan Gibran bertanya, pasangan dari capres Prabowo Subianto ini menanyakan mengenai greenflation kepada cawapres Mahfud MD pasangan Ganjar Pranowo.
Gibran bertanya kepada Mahfud MD mengenai bagaimana cara mengatasi greenflation. Namun pertanyaan tersebut dinilai sebagai pertanyaan jebakan karena memakai istilah khusus. Hal ini mengingat pada debat cawapres yang pertama, Gibran memakai istilah SGIE kepada Cak Imin dan membuat pasangan cawapres dari Anis Baswedan tersebut bingung atau tidak tahu.
Setelah Gibran melontarkan pertanyaan mengenai greenflation, moderator langsung mengingatkan Gibran untuk tidak memakai istilah khusus Gibran diminta menjelaskan pertanyaannya lebih lanjut dan menggunakan kata yang bisa dimengerti. Momen ini pun langsung membuat situasi di tempat debat menjadi riuh.
"Baik, nggak, tunggu. Ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau profesor, greenflation adalah inflasi hijau, sesimple itu," ucap Gibran Rakabuming.
Mahfud MD memberi jawaban dengan menyebutkan bahwa greenflation merupakan ekonomi sirkuler.
"Inflasi hijau adalah ekonomi hijau, yang merupakan ekonomi sirkuler, di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi pangan pangan, misalnya, atau apapun diproduksi kemudian dimanfaatkan, di-recycle, jadi bukan barang itu dibiarkan dan mengganggu ekologi," jawab Mahfud MD.
Mahfud MD juga menambahkan bahwa untuk mengatasi inflasi maka yang dilakukan paling mudah adalah mengatur kebijakan-kebijakan yang berkaitan.
"Sementara untuk mengatasi inflasi yang paling gampang adalah mengatur kebijakan-kebijakan, diatur saja datanya, kecenderungannya begini, kebijakannya harus begini. Ini yang kita pahami tentang inflasi hijau," paparnya……..Banyak hal yang kita lakukan karena, misalnya, ukuran kemajuan ekonomi kita selalu diukur dari lima hal, misal pertumbuhan kemiskinan, ketimpangan, dan dua lainnya, tetapi harus ada satu yang ditambahkan, yaitu emisi,” lanjut Mahfud MD.
Demikianlah ulasan mengenai apa itu greenflation dan kaitannya dengan kebijakan pemerintah. Greenflation menjadi isu penting yang terus digaungkan oleh negara-negara di dunia mengingat dengan penggunaan energi hijau dan dampaknya bagi lingkungan. Baca juga apa itu ekonomi hijau.