Green Day: Bergantung pada Algoritma Soal Musik Baru Adalah Tindakan Malas
JAKARTA - Green Day mengkritik kebiasaan menemukan lagu baru melalui algoritma, seperti di TikTok, sebagai tindakan malas.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, trio rock legendaris itu mengatakan bahwa pendengar dapat kehilangan spektrum musik baru yang lebih luas jika mereka bergantung pada media sosial untuk menemukan artis-artis baru.
“Media sosial sangat bagus untuk anak-anak tetapi jika Anda menemukan musik Anda melalui algoritma maka itu hanya sebuah kemalasan,” kata bassis Mike Dirnt kepada The Sun.
“Saya suka menemukan hal-hal baru secara organik. Yang bisa saya katakan hanyalah menghapus riwayat pencarian Anda untuk menemukan [materi] baru,” lanjutnya.
“Saya diberi tahu bahwa ‘Brain Stew’ tiba-tiba menjadi populer di TikTok dan banyak anak-anak hip-hop yang menari mengikuti lagu tersebut. Dan itu keren,” tambah vokalis dan gitaris Billie Joe Armstrong.
“Tapi saya tidak memiliki kesabaran untuk menggunakannya. Ini seperti, eurgh. Itu keren untuk orang lain, tetapi kami adalah orang yang kuno.”
Baca juga:
Armstrong kemudian menyatakan keprihatinannya terhadap algoritma serupa yang memicu penyebaran informasi yang salah secara online.
“Dengan semua algoritma yang digunakan orang-orang, ada begitu banyak informasi palsu, dan ada orang yang mendiagnosis dirinya mengidap Asperger di luar TikTok. Itu tidak masuk akal bagi saya,” katanya.
Armstrong juga menjelaskan mengapa kita tidak akan mendengar dia mengungkap pendapatnya di media sosial, meskipun pendapat tersebut merupakan bagian yang kuat dari musik Green Day.
“Pendapat saya selalu ada dalam lagu saya. Saya tidak suka menge-Tweet atau posting di Instagram tentang politik, karena Anda berkontribusi pada orang-orang gila yang hanya berdebat dan memihak. Jadi saya menuliskannya di lagu-lagu saya.”