Perwakilan AS Tom Emmer Setuju dengan Pendapat Donald Trump tentang Ancaman Privasi Keuangan dari Mata Uang Digital Bank Sentral

JAKARTA -Perwakilan Amerika Serikat, Tom Emmer, yang juga merupakan wakil mayoritas di DPR AS, menyatakan setuju dengan pandangan mantan Presiden Donald Trump mengenai mata uang digital bank sentral (CBDC) sebagai ancaman terhadap privasi keuangan. Emmer menyampaikan keprihatinannya melalui unggahan di X (sebelumnya Twitter) pada 19 Januari, yang sejalan dengan kekhawatiran Trump tentang CBDC dan potensi ancaman terhadap privasi keuangan.

Pada 17 Januari, dalam pidato kampanye di New Hampshire, Trump berjanji untuk mencegah Federal Reserve AS memperkenalkan CBDC di Amerika Serikat jika terpilih sebagai presiden untuk kedua kalinya.

Oposisi kuat Trump terhadap CBDC disebabkan oleh kekhawatiran tentang risiko de-banking dan potensi penyalahgunaan mata uang oleh aktor politik. Emmer menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Trump dalam menentang apa yang mereka anggap sebagai perluasan pengawasan pemerintah, dengan merujuk pada RUU Anti-Surveilans Negara CBDC-nya yang didukung oleh 75 rekan sejawat.

Jika legislasi anti-CBDC yang diusulkan tersebut disahkan, itu akan menjadi langkah penting untuk membatasi pengawasan pemerintah terhadap transaksi keuangan individu.

Meskipun Trump sebelumnya tidak menyetujui Bitcoin dan cryptocurrency lainnya selama masa kepresidenannya, ia telah terlibat dalam ruang crypto dengan memperkenalkan tiga koleksi token nonfungible (NFT) sejak meninggalkan jabatannya.

Sejauh ini, Trump telah menghasilkan 1.075 Ether dari koleksi NFT-nya. Koleksi terbaru termasuk foto mugshot kontroversialnya ketika ia menyerahkan diri kepada otoritas di Georgia pada Agustus 2023.

Di beberapa negara bagian seperti Utah, South Carolina, South Dakota, dan Tennessee, telah diajukan RUU yang menolak menyebut CBDC sebagai uang. RUU tersebut akan mengesampingkan CBDC dari definisi uang dan dapat menciptakan hambatan besar bagi pengembangannya di Amerika Serikat