Anies Bicara Pembajakan Film: Penegakan Hukum dan Kesadaran

JAKARTA - Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan berbicara soal 63 persen masyarakat Indonesia merupakan penikmat film bajakan. Menurutnya, solusi untuk menekan angkat tersebut yakni penidakan hukum yang tegas kepada para pelaku pembajakan.

"Nah itu penegakkan hukum. Jadi bagaimana kita seriusi penegakkan dalam urusan pembajakan ini," ujar Anies kepada wartawan, di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Januari.

Langkah penegakkan hukum disebut bukan menjadi solusi satu-satunya. Kata Anies, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap antipembajakan juga menjadi penting.

Dengan dilakukan dua langkah itu, diyakni aksi pembajakan akan berkurang dan masyarakat lebih menghargai para seniman untuk menyaksikan karya atau film secara resmi.

"Membangun kesadaran juga bahwa menonton bajakan itu sebetulnya seperti pencurian, jadi kesadaran," kata Anies.

Tak hanya itu, Anies juga memberikan peta jalan ayau roadmap agar perfilman Indonesia lebih maju.

Setidaknya ada lima hal yang mesti dilakukan, yakni, pengembangan talenta, dukungan pemerintah, perlindungan pekerja film, memperbanyak pusat perfilman, dan regulasi.

"Komitmen kami adalah membangun ekosistem. Tujuannya membuat agar film Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan tamu mempesona di negeri orang," kata Anies.