Demi Tak Tergerus Zaman, Jokowi Minta Masyarakat Fasih Minimal Satu Bahasa Daerah

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk memiliki keterampilan berbahasa setidaknya dalam satu bahasa daerah yang ada di Indonesia, guna mencegah tergerusnya keberagaman bahasa daerah akibat perkembangan zaman.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) di kawasan Ancol, Jakarta, pada hari Sabtu.

"Bapak/ibu, saudara sekalian, minimal kita harus mengusahakan, minimal fasih satu bahasa daerah, karena kita memiliki lebih dari 714 suku dan 1.300 lebih bahasa daerah," katanya, dilansir ANTARA, Sabtu, 20 Januari.

Dia mengatakan apabila setiap masyarakat fasih satu atau lebih bahasa daerah, maka bahasa daerah yang ada di Indonesia tidak tergerus oleh zaman.

"Agar (bahasa daerah) kita tidak tergerus oleh zaman, agar keberagaman bahasa, keberagaman budaya asli Indonesia itu bisa betul-betul kita jaga dan bisa kita lestarikan," ujarnya.

Dia lalu menekankan bahwa Indonesia adalah negara besar. Presiden bercerita pernah terbang secara langsung dari Aceh ke Papua dengan waktu tempuh 9 jam 15 menit.

Waktu tempuh itu layaknya penerbangan dari London, Inggris ke arah timur melewati 7 negara.

Presiden pun mengajak masyarakat menyadari bahwa Indonesia negara besar dengan total 17.000 pulau.

Dia menegaskan keberagaman budaya yang ada di Indonesia harus dijaga dan dilestarikan.

"Dan juga keberagaman yang kita miliki juga luar biasa, ini anugerah dari Allah kepada kita, 1.300 lebih bahasa daerah, bayangkan, satu suku bangsa saja perang nggak rampung rampung, belum lagi di Timur Tengah," kata dia.

"(Keberagaman) Inilah yang harus terus kita rawat, kita jaga bersama-sama, dan juga jangan lupa kita lestarikan budaya kita, bahasa daerah kita, karena itu merupakan identitas bangsa kita," katanya.