Crazy Rich Wahyu Kenzo Divonis 10 Tahun Penjara Kasus Robot Trading ATG
MALANG - Terdakwa penipuan investasi robot trading Auto Trade Gold (ATG) Dinar Wahyu Septian Dyfrig alias Wahyu Kenzo terbukti bersalah dan divonis hukuman penjara selama 10 tahun dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Malang, Jawa Timur.
Ketua Majelis Hakim Kun Triharyanto Wibowo mengatakan Wahyu Kenzo dinyatakan bersalah dan terbukti melanggar Pasal 106 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan juncto Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP dan Pasal 3 juncto Pasal 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Atas hal tersebut, terdakwa Dinar Wahyu divonis pidana penjara selama 10 tahun dan denda Rp10 miliar subsider kurungan 3 bulan," kata Hakim Kun Triharyanto dilansir ANTARA, Jumat, 19 Januari.
Dalam sidang tersebut, tiga terdakwa penipuan investasi robot trading ATG, yakni Wahyu Kenzo, Candra Bayu Mahardika alias Bayu Walker, dan Raymond Enovan, mengikuti persidangan secara daring atau virtual dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang.
Terdakwa Bayu Walker juga dinyatakan terbukti melanggar Pasal 106 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan juncto Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP dan Pasal 3 juncto Pasal 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.
"Divonis pidana penjara 8 tahun dan denda Rp6 miliar subsider kurungan 3 bulan," lanjut hakim.
Kemudian, terdakwa Raymond Enovan dinyatakan secara sah dan terbukti melanggar Pasal 106 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan juncto Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP dan Pasal 5 ayat 1 juncto Pasal 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.
"Terdakwa Raymond Enovan divonis pidana penjara 4 tahun 6 bulan dan denda Rp1 miliar subsider kurungan 3 bulan," jelas hakim.
Baca juga:
- Timnas AMIN Beberkan Alasan Anies Pilih Perbanyak Jalur Kereta Api: Biayanya 1/5 Dibanding Bangun Jalan Tol
- Bandara Internasional Minangkabau Kembali Ditutup Imbas Abu Vulkanik Marapi
- Ganjar-Mahfud Janji Akselerasi RUU Masyarakat Adat, Siapkan Program Hak Atas SDA
- Airlangga: Pemda Bisa Berlakukan Pajak Hiburan Lebih Rendah dari 40-75 Persen
Sementara itu, Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Malang Yuniarti S. Yudha menuturkan putusan hakim sudah sesuai dengan yang diinginkan JPU.
"Majelis hakim sependapat dengan kami dan putusan tersebut sesuai dengan tuntutan kami. Untuk langkah hukum selanjutnya, kami pikir-pikir, sama dengan pihak terdakwa dan penasihat hukum yang juga menyatakan hal sama," kata Yuniarti.
Sebagai informasi, Wahyu Kenzo diduga meraup keuntungan mencapai Rp9 triliun dengan jumlah korban mencapai 25 ribu orang dalam kasus penipuan investasi robot trading ATG tersebut.