Bagikan:

JAKARTA - Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong membeberkan alasan capres nomor urut 1 Anies Baswedan lebih memilih untuk memperbanyak jalur kereta api dibandingkan pembangunan jalan tol.

Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini menyebut biaya pembangunan jalan tol membutuhkan biaya dengan nilai berkali-kali lipat daripada aktivasi jaringan kereta api.

"Waktu saya masih menjadi penasihat ekonomi (mantan) Gubernur DKI Jakarta, Pak Jokowi, untuk bangun jalur kereta api itu mungkin biayanya separuh dibandingkan dengan bangun jalan tol. Bahkan bisa 1/3 bahkan bisa 1/5 (dibanding jalan tol)," ungkap Tom Lembong di Markas Pemenangan AMIN, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Januari.

Lagipula, menurut Tom Lembong, operasional kereta api bisa mengurangi beban logistik lantaran armada tersebut digunakan sebagai pengangkut kargo. Sementara, fungsi ini tak bisa didapat dari jalan tol.

"Mngkin kita sudah paham dengan ratusan triliun yang diguyur untuk bangun jalan tol. Namun, kebanyakan indeks kinerja logistik kita malah turun. Kemudian, ICOR (incremental capital output ratio), atau saya lebih input/output ratio, kapital masuk atau kapital keluar juga menurun," jelas dia.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengungkapkan dirinya lebih memilih untuk memperbanyak operasional jaringan kereta api di Indonesia sebagai akses transportasi.

Daerah yang dijanjikan Anies saat berkampanye beberapa hari terakhir di antaranya jalur kereta api double track di Kertapati-Tanjungkarang-Bakauheni, serta jaringan kereta api yang menghubungkan Banjarmasin dan Banjarbaru.

Pandangan Anies ini berbeda dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang selama memerintah dua periode terakhir menggencarkan pembangunan jalan tol hingga ribuan kilometer.

Hal ini disampaikan Anies dalam pemaparan secara daring di Rakernas Masyarakat Transportasi Indonesia, Rabu, 6 Desember malam.

"Kami berharap bisa lebih mengaktifkan jalur kereta api antarwilayah, khususnya di Pulau Jawa, banyak sekali jalur-jalur rel Kereta Api yang perlu diaktifkan lagi," kata Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan perlunya penambahan jumlah armada kereta api yang beroperasi. Sehingga, intensitas keberangkatan armada per hari yang masih sedikit bisa ditingkatkan. Hal ini, lanjut Anies, juga akan mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Menurutnya, pengaktifan jalur dan penambahan jaringan kereta api antarwilayah lebih efisien dan memiliki fungsi lebih maksimal dibanding jalan tol.

"Ini investasinya sebenarnya bisa lebih kecil daripada membangun jalan tol, memiliki safety yang lebih tinggi, kemudian efek polusinya juga lebih rendah, dan akan bisa membangun perasaan kesetaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan berbasis kendaraan pribadi," imbuhnya.