Kelompok Houthi Janjikan Jalur Aman Bagi Kapal Rusia dan China di Laut Merah
JAKARTA - Kelompok militan Houthi menjamin jalur aman bagi kapal-kapal China dan Rusia saat melintas di Laut Merah, saat mereka mengatakan akan terus melakukan serangan terhadap kapal-kapal terkait Israel dan sekutunya, sebagai pembalasan atas perang Israel di Gaza, kata juru kelompok
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar pro-Kremlin Izvestia, pejabat senior Houthi Mohammed al-Bukhaiti mengatakan, kelompok yang berbasis di Yaman itu hanya akan menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel dan sekutunya.
"Sedangkan negara-negara lain, termasuk Rusia dan Tiongkok, pengiriman mereka di kawasan ini tidak terancam," katanya, melansir CNN 19 Januari.
"Selain itu, kami siap memastikan keselamatan perjalanan kapal mereka di Laut Merah, karena kebebasan navigasi memainkan peran penting bagi negara kami," tandasnya.
Diketahui, kelompok Houthi kembali menembakkan rudal ke kapal komersial milik AS pada Hari Kamis, hanya beberapa jam setelah putaran baru serangan militer AS terhadap kelompok tersebut di Yaman.
"Kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel tidak akan memiliki kesempatan sedikit pun untuk berlayar melalui Laut Merah," ujar Bukhaiti kepada media Rusia.
"Serangan terhadap mereka akan terus berlanjut," tegasnya.
Baca juga:
- PM Netanyahu Keberatan, AS: Tidak Ada Cara untuk Menyelesaikan Masalah Keamanan Israel Tanpa Negara Palestina
- PM Netanyahu Sebut Gagasan Negara Palestina Bertentangan dengan Keamanan Israel
- Turki Desak Irak, Iran serta Pakistan Menahan Diri dan Gunakan Akal Sehat untuk Meredakan Ketegangan
- Rusia Enggan Bahas Pengendalian Senjata Nuklir Selama AS dan Barat Mendukung Ukraina
Sebelumnya, juru bicara Houthi Mohammad Abdul Salam menggambarkan serangan di Yaman oleh AS dan Inggris sebagai "tindakan agresi terus-menerus" yang bertujuan untuk melindungi Israel, namun itu tidak akan menggoyahkan serangan mereka terhadap kapal-kapal yang diklaim terkait Israel.
Serangan Amerika Serikat dan Inggris terhadap kelompok Houthi dimulai pekan lalu, dengan dukungan segelintir negara sekutu. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas di Gaza dapat meluas ke wilayah tersebut.