CEO OpenAI: Terobosan Energi Diperlukan untuk Masa Depan Kecerdasan Buatan
JAKARTA - CEO OpenAI, Sam Altman, pada Selasa 16 Januari menyatakan bahwa terobosan dalam bidang energi diperlukan untuk mendukung perkembangan kecerdasan buatan (AI) di masa depan, yang akan mengonsumsi daya jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Dalam acara Bloomberg di sela-sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Altman mengatakan bahwa sumber energi ramah lingkungan, terutama fusi nuklir atau panel surya dan penyimpanan energi yang lebih murah, merupakan langkah yang diperlukan untuk mendukung keberlanjutan AI.
"Tidak ada cara untuk mencapainya tanpa terobosan," katanya. "Ini memotivasi kita untuk lebih banyak berinvestasi dalam fusi nuklir."
Baca juga:
- Sakana AI Dapatkan Dana Rp468,8 Miliar dalam Putaran Pembiayaan Pendanaan Awal
- Vodafone dan Microsoft Sepakat Kemitraan 10 Tahun untuk Hadirkan Layanan AI dan Cloud
- OpenAI Bentuk Tim "Collective Alignment" untuk Proses Demokratis Pengaturan AI
- Elon Musk Ingin Bangun Produk AI dan Robotik di Luar Tesla Jika Tak Dapat Kendali Suara 25%
Pada tahun 2021, Altman secara pribadi menyumbangkan 375 juta dolar AS (Rp5,8 triliun) kepada perusahaan fusi nuklir swasta di AS, Helion Energy, yang sejak itu telah menandatangani kesepakatan untuk menyediakan energi kepada Microsoft dalam beberapa tahun mendatang. Microsoft merupakan pendukung keuangan terbesar OpenAI dan menyediakan sumber daya komputasinya untuk kecerdasan buatan.
Altman menyatakan harapannya agar dunia lebih menerima fusi nuklir dan fisi nuklir sebagai sumber energi