Perlukah PLN Miliki Tim Siaga Banjir?
JAKARTA - Perusahaan Listrik Negara (PLN) diminta memiliki tim siaga banjir. Hal itu dinilai perlu untuk mencegah musibah susulan akibat aliran listrik liar atau korsleting listrik, baik dalam pengadaan maupun pemadaman listrik.
"Sehingga tidak menimbulkan bahaya kelistrikan karena setop kontak aktif di dalam rumah-rumah yang terendam air," ujar Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, Selasa 23 Februari.
Selain saran tersebut, Mulyanto juga meminta pemerintah memperpanjang stimulus listrik yang rencananya akan berakhir Maret 2021. Paling tidak, kata dia, kebijakan itu diberlakukan hingga akhir 2021 atau masa pandemi berakhir.
"Agar dapat meringankan beban masyarakat," katanya.
Baca juga:
- PLN Putus Aliran Listrik Kantor Satpol PP-Disdag Makassar karena Tunggak Bayaran, Ini Kata Pj Walkot
- PLN Putus Aliran Listrik Disdag dan Satpol PP Makassar Gara-gara Tunggak Bayaran
- Pemadaman Listrik Meluas, 80.000 Lebih Pelanggan PLN Mati Lampu
- Sabtu Pagi PLN Padamkan 61.320 Listrik Pelanggan Akibat Banjir, Rumah Kamu Termasuk?
Sebelumnya, PLN berhasil menyalakan kembali listrik 99 persen pelanggan terdampak banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Hingga Senin, 22 Februari, total 492 gardu terdampak banjir telah menyala dan lebih dari 145.000 pelanggan kini telah menerima kembali aliran listrik PLN. Pemulihan dilakukan dengan sebelumnya memastikan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat.
Sebelum menyalakan aliran listrik, PLN perlu memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.