Ingatkan Bhinneka, Menag: Kalau Tidak Ada Keberagaman, Tidak akan Ada Indonesia

JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta seluruh umat agar saling membantu di setiap peringatan hari raya keagamaan.

"Kalau dalam Islam, ada ajaran dari sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali Bin Abi Thalib, kira-kira pesannya begini, mereka yang bukan saudaramu dalam iman, adalah saudaramu dalam kemanusiaan. Saudara itu tolong-menolong, jika ada hajat, maka saudara lain bisa saling membantu," ujar Yaqut saat menghadiri acara Natal bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di JCC Senayan, Jakarta, Senin 15 Januari, disitat Antara.

Acara Natal bersama BUMN ini juga turut dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Saya Muslim, Pak Prabowo dan Pak Erick Muslim, sebagian besar dari kita Muslim. Kami yang meyakini bahwa agama yang kami pegang ini benar, tidak akan pernah bisa menghalangi persaudaraan di antara kita, saya tentu memegang teguh ajaran agama saya, bapak dan ibu juga tentu memegang teguh ajaran agamanya," ucap Yaqut.

Menurut dia, tata negara Indonesia sudah didesain secara majemuk dan penuh dengan keberagaman.

"Saya hanya ingin mengingatkan bahwa tata negara Indonesia ini didirikan dengan ciri kodrati yang majemuk, bhinneka, penuh keberagaman. Maka, kita yang ada di ruangan ini pun berbeda, kalau tidak ada keberagaman, tidak akan ada Indonesia," katanya.

Untuk itu, ia meminta seluruh umat Kristiani agar merayakan Natal dengan penuh suka cita.

"Kita semua memaknai Natal ini dengan suka cita dan cara-cara yang diajarkan oleh iman dan agama kita, saya yakin penyelenggaraan Natal BUMN 2023 ini akan terus menginspirasi dan sekaligus mewujudkan pesan damai dan semangat Natal bagi kita semua antara satu dengan lainnya," tuturnya.

Yaqut juga menekankan agar masyarakat bisa bersikap tegas dan memerangi sekelompok orang yang mencoba memecah belah bangsa.

"Kalau ada sekelompok orang yang mencoba menjadikan Indonesia tidak lagi heterogen, memaksakan kehendaknya supaya mengikuti jalan pikirnya, maka berarti mereka ingin merusak keindonesiaan kita. Siapapun yang merusak keindonesiaan kita, kita berkewajiban untuk melawan bersama-sama," katanya.

Sebelum mengadakan acara puncak perayaan Natal, Kementerian BUMN juga telah menyelenggarakan bakti sosial di 10 regional yang tersebar di seluruh Indonesia, bantuan Rp1,5 miliar di Jabodetabek, juga mengadakan kompetisi video reels bagi para karyawan di media sosial Instagram.

Tema perayaan Natal kali ini yakni "Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi", dengan sub tema "Natal Memberikan Semangat Perdamaian Bagi Kita untuk Terus Bangkit dan Maju bersama BUMN".