Hassan Nasrallah Sebut Kunci Ketegangan di Laut Merah, Lebanon dan Irak Adalah Penghentian Agresi Israel di Gaza
JAKARTA - Pemimpin kelompok militan Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidatonya di televisi, Amerika Serikat harus memahami semua kekerasan di wilayah tersebut, terkait dengan invasi Israel dalam perangan melawan Hamas di Gaza.
Nasrallah mengatakan, seorang utusan telah dikirim ke Lebanon berusaha untuk "memadamkan" front Lebanon dengan menyampaikan peringatan, jika kelompok tersebut tidak menghentikan serangannya "Israel akan melancarkan perang terhadap Lebanon."
Kendati tidak mengidentifikasi perihal utusan tersebut, namuna Hassan Nasrallah mengatakan, tujuan front Lebanon adalah untuk "menghentikan agresi terhadap Gaza."
Amerika Serikat harus memahami "bahwa keamanan Laut Merah dan ketenangan di Lebanon, situasi di Irak, dan semua perkembangan di kawasan itu terkait dengan satu hal: hentikan agresi terhadap Gaza," tegas Nasrallah, dikutip dari The Times of Israel 15 Januari.
"Anda mencoba menghadapi konsekuensi dan hasilnya, perbaiki alasannya," katanya.
Nasrallah berbicara untuk memperingati kematian seorang komandan utama Hizbullah, Wissam Tawil, yang terbunuh di Lebanon selatan pekan lalu, komandan Hizbullah paling senior yang tewas dalam tiga bulan konflik dengan Israel.
Sebelumnya, Nasrallah berjanji untuk terus melanjutkan konfrontasi dengan pasukan Israel di wilayah perbatasan kedua negara, sampai serangan terhadap Gaza dihentikan dan ada gencatan senjata.
Baca juga:
- 100 Hari Perang Gaza dan Korban Tewas Capai 23.843 Jiwa, PM Netanyahu Sebut Tidak Ada yang Bisa Hentikan Israel
- Pemimpin Hizbullah Tegaskan Konfrontasi di Lebanon Tidak akan Berakhir Sebelum Gencatan Senjata di Gaza
- Resmi Naik Takhta Gantikan Ratu Margrethe II, Frederik X: Harapan Saya Menjadi Raja Pemersatu
- Ukraina Luncurkan Layanan Chatbot untuk Kerabat Tentara Rusia yang Hilang
Dia mengatakan, "hanya gencatan senjata di Gaza" yang akan membuka kemungkinan diakhirinya baku tembak di perbatasan Lebanon-Israel, dilansir dari CNN.
"Kita lihat saja apa yang terjadi setelah itu," tambahnya.