Bulog Tak Berencana Ubah HET Beras meski Harga Terus Menanjak
JAKARTA - Perusahan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) tidak memiliki rencana untuk menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras. Meskipun saat ini tren harga beras masih fluktuatif dan cenderung naik.
Sekadar informasi, berdasarkan catatan Bank Indonesia melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional harga beras medium naik hingga menjadi Rp14.750 per kilogram (kg).
Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi tak menampik harga beras masih terus menanjak naik. Namun, pemerintah dan Bulog tidak berencana untuk menaikkan HET beras.
“HET tidak naik, karena faktor kenaikam berasnya fundamental,” katanya dalam konferensi pers, di Kantor Bulog, Jakarta, Kamis, 11 Januari.
Lebih lanjut, Bayu menjelaskan bahwa faktor yang menjadi penyebab harga beras terus mengalami kenaikan adalah penurunan produksi. Karena itu, dia menilai mengubah HET tidak terlalu berdampak.
Baca juga:
“Faktor ada di produksi dan pasokan. Maka mengubah HET tidak terlalu punya dampak. Sekarang kalau dinaikin, hanya mungkin seperti pembenaran kenaikan harga,” jelasnya.
Kerena itu, Bayu mengatakan beberapa hal yang dilakukan Bulog saat ini adalah memastikan harga beras tidak naik lebih tinggi lagi. Salah satu caranya dengan menggenjot SPHP.
“SPHP kita genjot dan dorong supaya meningkat. Kalaupun belum bisa menurunkan harga tapi kelompok masyarakat yang butuh itu sudah punya beras, fluktuasinya bisa kita jamin. Karena yang lebih mengerikan dari harga tinggi adalah ujlag-ujlug enggak jelasnya harga,” tuturnya.