Nilai Tukar Nelayan Tembus 105,40 Sepanjang 2023, Menteri KP: Mereka Tetap Miskin
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menyebut, nilai tukar nelayan sepanjang 2023 mencapai 105,40 dan nilai tukar pembudidaya ikan mencapai 104,92.
Menteri Trenggono mengatakan, capaian tersebut belum merepresentasikan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya.
"Mereka Itu tetap masih miskin. Ada rumusan-rumusannya kalau kami isi angka-angkanya itu ujungnya miskin," kata Trenggono dalam acara Outlook dan Program Prioritas KKP 2024 di Gedung KKP, Jakarta, dikutip Kamis, 11 Januari.
Trenggono menilai, para nelayan dan pembudidaya baru bisa dinyatakan sejahtera bila nilai tukarnya sudah mencapai angka 200-300.
Dia menyebut, angka itu bisa dicapai melalui intervensi pemerintah lewat beberapa program, salah satunya pembangunan kampung nelayan.
"Pembangunan kampung nelayan maju, kami ubah total seperti di Biak, Papua. Jelas sekali ada sarana dermaga yang layak, ada pabrik es yang pas untuk kepentingan satu kampung," tuturnya.
Baca juga:
Menurut dia, apabila program tersebut terus dijalankan, produksi perikanan akan meningkat di Tanah Air.
"Saat ini, produksi perikanan sebesar 24,74 juta ton, dan ditargetkan mencapai 30,85 juta ton pada 2024," imbuhnya.