Ganjar Janjikan Simplifikasi dalam Pelaporan Model Pajak
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berkomitmen akan lakukan penyederhanaan sistem pajak melalui aplikasi super bertajuk Government Super Apps.
"Problem pajak ini juga sama, kita diburu terus, katanya sudah tax amnesty masih dikejar-kejar lagi, sudah terjawab oleh pak wenas," jelasnya saat dialog Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar Kadin Indonesia, di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis 11 Januari.
Ganjar menilai bahwa pelaporan pajak menjadi persoalan tersendiri dalam perekonomian Indonesia. Selain itu, langkah ini dilakukan karena untuk mempermudah pendataan pajak, pembayaran, akan lebih mudah untuk dicatat dan diakses.
“Maka saya bilang, kenapa kita tidak lakukan sebuah simplifikasi report sistem (pajak). Kalau sudah ada dan masuk sistem besar itu kan gampang sekali, kalau sudah bayar (pajak) nggak usah ditagih-tagih lagi,” jelasnya,
Menurut Ganjar sektor pajak menjadi salah satu hal yang diperhatikannya sehingga menawarkan aplikasi super sebagai solusi dari beragam permasalahan tersebut, dengan harapan bahwa laporan akan sampai dengan cepat kepada presiden.
“Kenapa saya bersama Pak Mahfud? Biar orang takut, [be]-gitu. Kita akan menyiapkan namanya Government Super Apps. Itu untuk apa? Untuk lapor biar bisa langsung sampai pada presiden,” ucapnya.
Ganjar menjelaskan perlu adanya ekstensifikasi dan intensifikasi pajak untuk optimalisasi bukan memeras. Selain itu, Ia menyampaikan telah memiliki data para wajib pajak pengusaha baik yang sudah membayar dan membayar penuh.
Baca juga:
Sementara, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid menyampaikan masalah pajak yang disampaikan oleh Ganjar merujuk pada kepastian hukum dan yang menjadi perhatian yaitu simplifikasi pajak.
Arsjad menambahkan pengusaha memerlukan kepastian hukum agar sistem pajak tidak mematikan pengusaha.
“Tapi balik lagi. Organisasi values dari manusianya harus dipastikan. Jangan sampai pajak mematikan pengusaha, bukan pengusaha besar ya, sampai pengusaha mikro dan kecil harus ada balance,”ujarnya.