Survei Ipsos: Terkerek Efek Jokowi, Elektabilitas Prabowo-Gibran Tertinggi
JAKARTA - Hasil survei terbaru Ipsos Public Affairs memperlihatkan dinamika pemilih cenderung mengerucut pada salah satu pasangan calon (paslon) capres-cawapres jelang Pilpres 2024 yang tinggal hitungan minggu.
Survei yang berlangsung di 34 Provinsi di Indonesia itu mengungkapkan elektabilitas Prabowo-Gibran tertinggi mengalahkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD yang stagnan.
"Untuk Elektabilitas capres-cawapres, efek dukungan Jokowi semakin terlihat menunjukkan efektifitasnya yang berdampak pada penguatan elektabilitas salah satu paslon di saru sisi, dan di sisi lain melemahkan suara paslon lainnya," demikian keterangan pers survei terbaru Ipsos Public Affairs, Kamis 11 Januari.
Menurut survei yang digelar periode 27 Desember hingga 5 Januari 2024 ini, elektabilitas Prabowo-Gibran tercatat naik dari 42,66 persen menjadi 48,05 persen. Disusul Anies-Muhaimin stagnan dari 22,14 persen menjadi 22,80 persen.
Sedangkan Ganjar-Mahfud yang justru turun dari 22,95 persen menjadi 18,35 persen.
Sementara yang belum menentukan pilihan dalam survei ini sebesar 11,80 persen.
Baca juga:
Pada survei ini, terpotret efek Jokowi semakin nyata karena terbukti melejitkan elektabilitas Prabowo-Gibran. Terutama pemilih Jokowi-Ma'ruf 2019 semakin besar mendukung pasangan calon nomor urut dua ini.
Sementara terkait soliditas dukungan paslon capres-cawapes tertinggi terdapat di paslon Prabowo-Gibran, dimana hanya sebesar 13 persen yang masih bisa berubah. Sedangkan Anies-Muhaimin terdapat 15 pendukungnya yang masih bisa bergeser.
"Sedangkan pemilih paslon Ganjar-Mahfud terdapat sebanyak 20 persen yang masih bisa bergeser. Jika terkait kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Jokowi-Ma'ruf saat ini terlihat mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan November. Pada November kepuasan publik sebesar 65 persen meningkat menjadi 74 persen," tulis keterangan survei.
"Hal ini bisa dibaca bahwa siapapun paslon capres-cawapres uang dianggap melanjutkan program-program kerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf besar kemungkinan akan mendapatkan efek Jokowi dalam hal elektabilitas," demikian keterangan.