Teriakan Pengusaha Jakarta yang Harus Didengar Anies: Sudah Jatuh karena COVID-19, Tertimpa Banjir pula

JAKARTA - Himpunan Pengusaha Pribumi (Hippi) DKI Jakarta mengatakan bencana banjir yang terjadi di Ibu kota dan sekitar sejak Sabtu pekan lalu sangat berdampak terhadap aktivitas bisnis dan usaha di DKI Jakarta. Bahkan, membuat omzet anjlok.

Ketua Umum DPD Hippi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan di tengah pandemi COVID-19, datangnya banjir tentu semakin membuat pelaku usaha semakin terpuruk khususnya di sektor perdagangan. Seperti, pusat perdagangan, mal, restoran, cafe, pasar tradisional, hotel serta logistik dan transportasi.

Lebih lanjut, Sarman menjelaskan hampir setahun pelaku usaha tertekan dan terpuruk akibat pandemi COVID-19, serta ditambah kebijakan pengetatan wilayah.

"Kalau bicara kerugian memang agak sulit memprediksi karena kondisi yang tidak normal.Tapi, ibarat kata sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Semakin berat menghadapi tantangan ini," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Senin, 22 Februari.

Menurut Sarman, banjir akan berdampak pada penurunan pendapatan para pedagang dan pengusaha pemilik tempat hiburan seperti restoran atau kafe.

Lebih lanjut, Sarman mengaku sempat berkunjung ke salah satu mal pada Sabtu malam di daerah Jakarta Selatan. Ia mendapatkan informasi dari petugas mal, bahwa pengunjung sangat sepi. Bahkan angkanya hanya sekitar 30 hingga 40 persen.

"Di tengah pandemi masyarakat Jakarta masih berhati-hati keluar rumah,terlebih adanya banjir tentu semakin takut keluar rumah. Kondisi ini memang menjadi tantangan dan beban berat bagi pelaku usaha yang sudah hampir setahun tertekan dan terpuruk akibat pandemi COVID-19," jelasnya.

Menurut dia, bukan saja berbagai sektor usaha yang terdampak, tetapi masyarakat pun mengalami kerugian material baik yang rumahnya terkena banjir dan yang terjebak di jalan tol.

"Datangnya banjir ini tentu membawa kerugian material, kerugian omzet dan kerugian waktu bagi pelaku usaha dan masyarakat," jelasnya.

Sarman berharap, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dapat mengantisipasi banjir sejak dini dengan perbaikan drainase, revitalisasi sungai dan setu sepanjang tahun serta koordinasi yang terpadu dengan pemerintah daerah penyangga ibu kota yang mengirimkan air dari hulu.

"Pelaku usaha sangat berharap agar masalah banjir ini dapat semakin dikendalikan. Sehingga tidak mengganggu berbagai aktivitas perekonomian dan masyarakat," tuturnya.