Kalahkan Atletico Lewat Drama Delapan Gol, Madrid ke Final Piala Super Spanyol
JAKARTA - Gol bunuh diri Stefan Savic dalam drama delapan gol membawa Real Madrid mengalahkan Atletico Madrid 5-3 di semifinal Piala Super Spanyol di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Kamis, 11 Januari dini hari WIB. Madrid pun melaju ke final.
Madrid harus bekerja keras menghadapi perlawanan ketat dari rival satu kota, Atletico. Dan, Madrid Derby memang tidak kalah panas dan diwarnai emosi tinggi dari dua tim ibukota.
Di laga itu, kedua tim yang sama-sama bermain terbuka menjadikan mereka saling serang. Yang terjadi duo Madrid ini saling mencetak gol sehingga laga sampai harus diselesaikan perpanjangan waktu karena skor akhir imbang 3-3.
Kedua tim bertarung tanpa mengenal lelah selama 120 menit. Madrid yang kemudian keluar sebagai pemenang dan melaju ke final untuk menghadapi pemenang antara juara La Liga Spanyol Barcelona melawan Osasuna sebagai runner up Copa del Rey.
Pelatih Madrid Carlo Ancelotti mengakui laga melawan Atletico berlangsung ketat dan spektakuler yang berujung terciptanya delapan gol.
Hanya dia merasa tak bisa menikmati pertandingan karena ketegangan yang luar biasa.
"Ini laga yang spektakuler. Namun kami tak bisa menikmati pertandingan ini," kata Ancelotti.
"Kami merasakan kelelahan yang luar biasa. Pasalnya kami merupakan dua tim yang sama-sama kuat dan memberikan segalanya demi meraih kemenangan," ucapnya lagi.
Ancelotti pantas kelelahan karena mengalami ketegangan sepanjang pertandingan. Bagaimana tidak, permainan ofensif Atletico membuat barisan pertahanan Los Merengues kacau-balau.
Laga baru berjalan beberapa menit, pemain sayap Samuel Lino sudah nyaris membobol gawang Madrid. Beruntung, tendangan pemain asal Brasil ini bisa diselamatkan kiper Kepa Arrizabalaga.
Namun Kepa gagal mengantisipasi sundulan keras bek Mario Hermoso yang menyambut sepak pojok Antoine Griezmann di menit keenam.
Kebobolan lewat gol cepat tak membuat moral pemain Madrid ambruk. Mereka cepat bangkit.
Hasilnya, di menit 20, bek Antonio Rudiger menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol tercipta setelah sundulan pemain timnas Jerman ini yang menyambut sepak pojok Luka Modric gagal diselamatkan kiper Jan Oblak.
Hanya berselang sembilan menit, Ferland Mendy sudah bisa membalikkan keadaan. Sepakan jarak dekat Mendy menjadikan Madrid unggul 2-1.
Laga kian seru karena Atletico tetap bermain terbuka demi menyamakan skor. Kali ini, Griezmann mencetak gol indah di menit 37.
Striker timnas Prancis ini menguasai bola dan menaklukkan pemain Madrid dengan aksi individu sebelum melepaskan tendangan jarak jauh yang mengubah skor menjadi 2-2.
Memasuki menit akhir babak pertama, Madrid bermain lebih agresif dengan menekan pertahanan lawan. Tercatat Rodrygo nyaris mencatatkan nama di papan skor.
Namun sepakan jarak dekat pemain Brasil ini secara gemilang dipatahkan Oblak. Skor tetap 2-2 saat turun minum.
Madrid dan Atletico tak mengubah permainan di babak kedua. Madrid mendapat peluang melalui striker Vinicius Jr. yang menyambut tendangan bebas Dani Carvajal. Namun Oblak secara brilian menggagalkan upaya Vinicius.
Atletico akhirnya berbalik unggul lewat serangan yang berujung dengan gol bunuh diri Rudiger di menit 78.
Berawal dari serangan Atletico di sisi kiri dan kemudian kiper Kepa hendak meninju bola silang dari pemain lawan. Namun bola malah mengenai Rudiger dan meluncur ke gawang sendiri.
Madrid berusaha bangkit. Tercatat dua serangan beruntun lewat Vinicius dan Jude Bellingham masih bisa diselamatkan dengan baik oleh Oblak.
Namun dirinya tak berdaya saat sepakan Dani Cavajal yang menyambut bola rebound menggetarkan jala gawang Atletico.
Gol yang tercipta di menit 85 itu mengubah skor menjadi 3-3. Tak lama kemudian laga usai dan dilanjutkan babak extra time.
Di babak ini, Madrid tampil lebih percaya diri dan tenang. Serangan mereka lewat Joselu membuahkan hasil di menit 116.
Baca juga:
Sundulan Joselu kemudian hendak diantisipasi Savic. Namun upayanya membuat bola melambung melewati Oblak sehingga dia tak bisa menjangkau bola yang melewatinya.
Selanjutnya Brahim Diaz memantapkan keunggulan Madrid menjadi 5-3 di menit 120+2. Berawal dari serangan balik, Diaz mengejar bola dan dibuntuti Oblak yang ikut naik menyerang.
Oblak kalah cepat dalam adu sprint dengan Diaz. Saat memasuki daerah lawan, Diaz melepaskan tendangan ke gawang yang kosong.
Bola meluncur tanpa hadangan sama sekali. Skor dengan delapan gol yang tercipta mengakhiri perjuangan Atletico dan Madrid yang lolos ke final Piala Super Spanyol atau Supercopa de Espana.