Whale Bitcoin Mulai Nyerok 1.750 BTC Jelang Peluncuran ETF di AS
JAKARTA - Bitcoin, aset digital terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, kian diminati oleh berbagai kalangan. Ini tidak lepas dari potensi peluncuran Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat (AS) sehingga memicu para investor besar atau whale untuk berlomba-lomba mengakumulasi Bitcoin. Data on-chain menunjukkan bahwa volume transaksi whale mencapai titik tertinggi sejak Juni 2022.
Berdasarkan data dari LookOnChain, sebuah penyedia data transaksi kripto, salah satu whale baru-baru ini mengambil langkah strategis dengan membeli 1.750 BTC (sekitar Rp 1,19 triliun) dari bursa kripto terpopuler di dunia, Binance. Paus tersebut membeli Bitcoin di harga $43.953 (Rp 682,9 juta) per BTC.
Ini merupakan kelanjutan dari aksi akumulasi besar-besaran sebelumnya, di mana whale yang sama mengumpulkan 6.000 BTC (senilai Rp 2,46 triliun) dari 24 Agustus hingga 2 September, dengan harga rata-rata $26.444 (Rp 410,5 juta) per Bitcoin.
Baca juga:
Dengan memanfaatkan kondisi pasar, whale ini kemudian menjual kembali 3.000 BTC (sekitar Rp 1,64 triliun) ke Binance saat harga naik menjadi $35.241 (Rp546,8 juta), mencatatkan keuntungan sebesar Rp 409,8 miliar. Data terbaru menunjukkan bahwa whale cerdik ini kini memiliki total 4.750 BTC, dengan nilai Rp 3,21 triliun.
Di sisi lain, pekan ini menjadi momen krusial bagi peluncuran ETF Bitcoin yang telah lama ditunggu-tunggu di AS, dengan beberapa deadline penting yang harus dipenuhi. Menurut laporan Bloomberg News, calon penerbit ETF Bitcoin memiliki waktu hingga Senin pagi waktu Washington untuk melakukan revisi terakhir pada proposal mereka.