Anies: Presiden kalau Kunker Jangan Rapat Saja, Delegasi Kebudayaan Juga Dibawa

JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan menyebut sosok Presiden mesti membawa delegasi kebudayaan dan kesenian bila berkunjung ke suatu negara untuk mempromosikan Indonesia.

"Ketika kami ditugaskan sebagai Presiden Republik Indonesia sebagai panglima diplomasi, maka setiap kegiatan keluar negeri adalah bersama dengan delegasi kebudayaan, delegasi seni dan datang ke pusat-pusat kegiatan kebudayaan dan kesenian di negara yang dikunjungi," ujar Anies dalam debat ketiga Pilpres di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari.

Menurutnya, sosok presiden tak hanya rapat dengan pimpinan negara lain dan langsung kembali ke Indonesia. Tapi, kunjungan kenegaraan yang dilakukan diselipkan dengan promosi kebudayaan agar seluruh negara mengetahuinya.

"Bukan hanya datang rapat lalu pulang, tapi datang di sana menemui aktivitas aktivitas kesenian kebudayaan sehingga mereka pun menyadari Indonesia negeri yang kaya budayanya," ungkapnya.

Teknik promosi ini bisa dilakukan karena setiap adanya kunjungan Kepresidenan akan menjadi sorotan seluruh media. Sehingga, secara langsung ataupun tidak, budaya Indonesia akan terekspos ke seluruh dunia.

"Karena setiap presidennya datang membawa delegasi kebudayaan ditunjukan di sana bukan datang rapat lalu ikut pulang dan dengan cara seperti itu maka dunia akan menyaksikan. Ingat setiap presiden datang ke sebuah negara, seluruh media di negara itu memperhatikan. Itu kesempatan luar biasa untuk mempromosikan Indonesia, dan itu yang kami kerjakan di sampai yang sudah kami katakan tadi," kata Anies.