Anies ke Prabowo: Ketika Bapak Menjabat, Banyak Orang Dalam

JAKARTA - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan menyinggung soal orang dalam di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) lalu menyindir soal pelanggaran etika di Mahkamah Konstitusi (MK).

Hal itu dikatakan Anies saat membalas pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut soal etika tertinggi pemimpin tidak suka menghasut dan bisa menjaga kesetiaan.

Anies mengatakan, menjadi presiden memang harus memiliki standar etika yang amat tinggi. Sebab dia akan mengambil keputusan dan mengerahkan pasukan. Kemudian, ketika harus bertempur ada korban nyawa.

"Itu keputusan-keputusan etika, tapi dalam kenyataannya, ketika bapak memimpin di Kementerian Pertahanan, banyak orang dalam, pengadaan alutsista, PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Security, lalu orang dalam, dalam pengelolaan food estate," ujar Anies dalam debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari.

Anies lantas mengungkit soal pelanggaran etika yang dilakukan MK beberapa waktu lalu lantaran meloloskan cawapres di bawah usia 40 tahun dengan alasan pernah menjabat sebagai kepala daerah. Dalam hal ini mantan gubernur DKI Jakarta itu menyindir Cawapres Prabowo yakni Gibran Rakabuming Raka.

"Lalu ada kejadian-kejadian, di mana kita semua menyaksikan ketika ada pelanggaran etika dan bapak tetap jalan terus dengan cawapres yang melanggar etika, artinya ada kompromi atas standar etika, dan kemudian dalam pidato bapak mengolok-olok tentang pentingnya etika. Saya tidak tega untuk mengulanginya pertanyaannya apa, penjelasan kita lanjutkan acaranya," pungkasnya.