Gedung Putih: Hamas Miliki Kekuatan Signifikan di Gaza
JAKARTA - Gedung Putih menilai kelompok pejuang Hamas Palestina masih memiliki kekuatan signifikan di Jalur Gaza, bahkan setelah perang selama tiga bulan melawan Israel, yang mengakibatkan kehancuran massal dan pengungsian di daerah kantong yang terkepung itu.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan kepada wartawan pemerintahan Presiden Joe Biden memiliki perkiraan jumlah pejuang Hamas yang masih berada di medan perang, tetapi mengatakan dia muak untuk membeberkan itu.
“Hamas masih memiliki postur kekuatan yang signifikan di Gaza,” kata Kirby dilansir ANTARA dari Anadolu, Kamis, 4 Januari.
Kirby menjelaskan dirinya tidak yakin serangan militer Israel saja akan mampu memberantas ideologi Hamas di Gaza.
"Dan tidak mungkin Anda akan menyingkirkan setiap pejuang Hamas," tutur dia.
“Jadi dalam hal ini Anda masih harus menerima kenyataan bahwa mungkin masih ada beberapa anggota Hamas bahkan ketika operasi militer Anda selesai. Artinya, apa yang mereka bisa lakukan adalah memberantas ancaman yang ditimbulkan Hamas terhadap rakyat Israel. Dan Anda bisa melakukannya dengan mengejar kepemimpinan, Anda bisa melakukannya dengan mengejar infrastruktur mereka, Anda bisa melakukannya dengan mengejar sumber daya mereka," ujar Kirby.
Israel memulai perangnya di Gaza sebagai pembalasan atas serangan lintas perbatasan Hamas yang mengejutkan pada 7 Oktober 2023.
Baca juga:
Serangan Israel yang meluas di wilayah berpenduduk padat itu telah menyebabkan sebagian besar penduduk Gaza yang berjumlah lebih dari dua juta jiwa mengungsi di tengah kekurangan kebutuhan sehari-hari, termasuk makanan, air dan obat-obatan.
Sekitar 70 persen rumah di Gaza telah hancur akibat serangan Israel.
Dalam hampir tiga bulan yang telah berlalu, lebih dari 22.100 warga Palestina telah terbunuh, sekitar dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 57.000 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza. Sementara dari pihak Israel, sekitar 1.200 diyakini tewas akibat serangan Hamas.