Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden AS Kamala Harris mengutuk jatuhnya korban jiwa warga sipil dalam serangan udara Israel di sebuah gedung sekolah di Gaza pada hari Sabtu, 10 Agustus.

"Lebih dari 70 orang tewas di gedung yang menampung warga Palestina yang mengungsi," kata direktur sebuah rumah sakit kepada BBC dikutip VOI, Minggu, 11 Agustus.

Harris menyebutkan terlalu banyak warga sipil yang tewas dan sekali lagi dia menegaskan seruan untuk gencatan senjata. Seruan gencatan senjata ini menggema di sekitar Gedung Putih.

Harris mengatakan dalam acara kampanyenya di Phoenix, Arizona, Israel memiliki hak untuk "mengejar Hamas" tetapi juga memiliki "tanggung jawab penting" untuk menghindari jatuhnya korban sipil.

Serangan udara yang dilakukan Israel ke sekolah al-Taba'een di Gaza dikritik keras oleh kekuatan Barat dan regional. Mesir menilai Israel menunjukkan tidak memiliki keinginan untuk melakukan gencatan senjata atau mengakhiri perang di Gaza.

Fadl Naeem, kepala Rumah Sakit al-Ahli tempat banyak korban dirawat, mengatakan sekitar 70 korban berhasil diidentifikasi beberapa jam setelah serangan - dengan banyak jenazah lainnya yang rusak parah sehingga identifikasi menjadi sulit.

Juru bicara Israel mengatakan jumlah korban yang dirilis oleh pejabat Hamas "tidak sesuai dengan informasi yang dimiliki oleh IDF, amunisi yang digunakan, dan akurasi serangan".

Hamas menggambarkan serangan itu sebagai "kejahatan yang mengerikan dan eskalasi yang berbahaya" dalam "perang pemusnahan Israel terhadap rakyat Palestina".