AS dan Sekutunya Peringatkan Houthi Konsekuensi Serangan di Laut Merah

JAKARTA - Amerika Serikat dan sekutunya memperingatkan kelompok Houthi Yaman atas konsekuensi dari serangan mereka yang “tidak dapat diterima” di Laut Merah.

Dalam pernyataan bersama, AS, Australia, Bahrain, Belgia, Kanada, Denmark, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Selandia Baru dan Inggris menyerukan dihentikannya segera "serangan ilegal" dan pembebasan kapal dan awak kapal yang ditahan secara tidak sah.

"Houthi akan bertanggung jawab atas konsekuensinya jika mereka terus mengancam jiwa, ekonomi global, dan arus bebas perdagangan di perairan penting kawasan ini,” kata pernyataan itu dilansir ANTARA dari Anadolu, Kamis, 4 Januari.

Pernyataan itu menekankan tidak ada pembenaran hukum untuk secara sengaja menargetkan kapal sipil dan kapal angkatan laut.

"Serangan atas kapal-kapal, termasuk kapal komersial, menggunakan kendaraan udara tanpa awak, kapal kecil, dan rudal, termasuk penggunaan rudal balistik anti-kapal untuk pertama kalinya terhadap kapal-kapal tersebut, merupakan ancaman langsung terhadap kebebasan navigasi yang menjadi landasan perdagangan global di salah satu jalur perairan paling penting di dunia,” bunyi pernyataan tersebut.

Pernyataan itu menyebutkan serangan tersebut mengancam nyawa orang-orang tak berdosa dari seluruh dunia,  menggarisbawahi bahwa serangan itu merupakan masalah internasional yang signifikan yang memerlukan tindakan kolektif.

Menyinggung dampak negatif serangan tersebut, disebutkan bahwa perusahaan pelayaran internasional terus mengubah rute kapal mereka di sekitar Tanjung Harapan, sehingga menambah biaya yang signifikan dan penundaan selama berminggu-minggu dalam pengiriman barang.

Pada akhirnya membahayakan pergerakan bahan pangan dan bahan bakar yang penting, dan bantuan kemanusiaan di seluruh dunia.

"Kami tetap berkomitmen terhadap tatanan berbasis aturan internasional dan bertekad untuk meminta pertanggungjawaban pelaku kejahatan atas penyitaan dan serangan yang melanggar hukum,” kata pernyataan itu.

Pemberontak Houthi di Yaman secara signifikan meningkatkan keterlibatan mereka dalam konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza dengan menargetkan kapal-kapal di Laut Merah Selatan.

Kelompok ini telah memperingatkan bahwa mereka akan menyerang semua kapal yang menuju Israel.

Serangan tersebut bertujuan untuk mendukung warga Palestina yang menghadapi “agresi dan pengepungan” Israel di Gaza.

Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Bulan lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pembentukan misi multinasional – Operation Prosperity Guardian – untuk melawan serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah.