Baidu Akan Sumbangkan Laboratorium dan Peralatan Komputasi Kuantum ke Beijing Academy of Quantum Information Sciences

JAKARTA - Baidu  dari China berencana untuk menyumbangkan laboratorium komputasi kuantum dan peralatan ke Beijing Academy of Quantum Information Sciences (BAQIS) yang didukung pemerintah. Hal ini dilaporkan oleh  oleh juru bicara perusahaan pada Rabu, 3 Januari.

"Kedua belah pihak saat ini sedang merinci rincian kerja sama ini," tambah juru bicara tersebut.

Langkah Baidu ini mengikuti langkah sejawatnya, Alibaba, yang pada November mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan laboratorium dan tim komputasi kuantumnya dalam upaya restrukturisasi perusahaan secara luas, serta menyumbangkan laboratorium dan peralatan eksperimental terkaitnya kepada Universitas Zhejiang.

Baidu mendirikan pusat penelitian komputasi kuantumnya pada tahun 2018, dipimpin oleh Duan Runyao yang meraih gelar sarjana dan doktoral dari Universitas Tsinghua. Pencapaian pusat penelitian ini termasuk pengembangan Qian Shi, sebuah komputer kuantum yang dirilis pada tahun 2022.

BAQIS didirikan pada bulan Desember 2017 atas inisiatif pemerintah kota Beijing dan dengan kontribusi dari lembaga akademis terkemuka, termasuk Chinese Academy of Sciences dan Universitas Tsinghua.

Sebelumnya, Baidu dan BAQIS telah bekerja sama di bidang penelitian kuantum. Maret tahun lalu, kedua organisasi ini bermitra untuk meluncurkan aliansi properti intelektual industri komputasi kuantum pertama di China.