Bulog Siap Salurkan Bantuan Pangan Beras ke Seluruh Indonesia

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengaku siap merealisasikan penyaluran beras Bantuan Pangan ini hingga Juni 2024 sesuai dengan instruksi Presiden Jokow Widodo (Jokowi).

Bayu menekankan, Bulog akan melaksanakan dengan baik program-program pemerintah yang memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat luas.

“Pelaksanaan kegiatan mulai kemarin dan hari ini sekaligus menandai penyaluran beras Bantuan Pangan yang pertama di tahun 2024 dan seterusnya dilaksanakan juga diseluruh Indonesia,” kata Bayu dalam keterangan resmi, Rabu, 3 Januari.

Perubahan Data Penerima Bantuan

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pada bantuan pangan beras tahun 2024 terdapat perubahan database penerima bantuan.

Tahun 2024, sambung Arief, Badan Pangan Nasional dan Bulog bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggunakan data Pensasaran Percepatan penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Untuk tahun 2024 ini ada peningkatan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Beras menjadi sebanyak 22 juta KPM dari sebelumnya sebanyak 21,3 juta KPM pada tahun 2023.

“Bantuan pangan beras di tahun 2024 ini menandai dimulainya penggunaan data P3KE dari Kemenko PMK. Validitasnya cukup kuat sehingga 22 juta KPM yang menjadi penerima bantuan pangan beras tahun ini, benar-benar merupakan kelompok masyarakat yang sangat perlu dibantu. Kita yakin tahun ini bisa lebih tepat sasaran,” jelas Arief.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan melanjutkan program bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) hingga Juni 2024, jika kondisi APBN mencukupi.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara penyaluran perdana Bantuan Pangan Beras 2024 idi Cilacap dan dilanjutkan pada hari ini di Banyumas dan Tegal, Jawa Tengah.

“Yang paling penting beras Bantuan Pangan Januari sudah bisa diterima hari ini, dan akan dilanjutkan untuk bulan Februari dan Maret. Nanti akan dilihat lagi kalau APBN nya memungkinkan akan ditambah April Mei Juni,” ucap Jokowi.