Cak Imin Ogah Ikut Campur Polemik Sudirman Said-Ahmad Ali

JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku tak mau ikut campur dalam polemik beda pendapat antara Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Sudirman Said dengan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali.

Menurut Ketua Umum PKB tersebut, kisruh antara Sudirman Said dengan Ahmad Ali merupakan urusan pribadi. Kini, keduanya dikabarkan telah berdamai.

"Saya nggak tahu, itu urusan pribadi lah, ya. Biarkan. Saya dengar kabar sudah damai. Urusan pribadi saja," kata Cak Imin di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, 2 Januari.

Senada, Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda menegaskan komunikasi antara Sudirman Said dengan kubu Ganjar-Mahfud yang dipertentangkan oleh Ahmad Ali bersifat personal.

Sebab, PKB sebagai salah satu partai koalisi pasangan capres-cawapres nomor urut 1 ini tidak dilibatkan dalam proses komunikasi tersebut.

"Sifatnya masih antarindividu. Biasa kan itu. Prinsipnya kira-kira hubungan personal yang selama ini mungkin baik dan enggak ada masalah," kata Huda kepada wartawan.

Timnas AMIN dilaporkan mengalami perpecahan karena perbedaan pandangan di antara tokohnya. Perpecahan terjadi setelah adanya perbedaan pandangan antara Sudirman Said yang merupakan co-captain Timnas AMIN dengan Pelatih Kepala Timnas Amin, Ahmad Ali, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Nasdem.

Perbedaan tersebut terkait dengan strategi komunikasi eksternal dengan pasangan calon lain dalam Pemilihan Presiden 2024.

Awalnya, Ahmad Ali berpendapat Timnas Amin tidak perlu melakukan komunikasi eksternal dengan pasangan calon lain saat ini. Hal ini berkaitan dengan dugaan bahwa beberapa anggota Timnas Amin melakukan komunikasi dengan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk menghadapi pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ahmad Ali menegaskan Timnas AMIN tidak akan bersekutu dengan salah satu pasangan calon. Baginya, semua pihak adalah pesaing dalam Pilpres 2024 yang akan digelar 14 Februari 2024 mendatang. Kalaupun ada kerja sama, Ahmad Ali menyatakan bahwa Timnas AMIN akan bersekutu dengan rakyat untuk meraih kemenangan.

Namun, Sudirman Said tidak setuju dengan pendapat tersebut. Ia menyatakan pernyataan Ahmad Ali justru dapat merugikan upaya pemenangan yang sedang dilakukan oleh Timnas AMIN.

Sudirman Said menyebut pernyataan tersebut sebagai provokatif dan dapat menciptakan ketidakharmonisan di antara relawan dan pendukung Anies-Cak Imin, bahkan di antara partai-partai pendukung.

Sudirman Said mengkritik pandangan Ahmad Ali yang dianggap berbeda dengan pandangan elite NasDem, termasuk Surya Paloh. Ia menilai para elite memiliki perspektif lebih luas dalam mengelola kompetisi politik dan tidak melihat lawan sebagai musuh.