Unitnya Bermasalah, Pengiriman Ford F-150 di Australia Ditangguhkan

JAKARTA - Kabar kurang menggembirakan datang dari merek otomotif ternama asal Amerika Serikat, Ford. Salah satu model terlarisnya, F-150, dilaporkan mengalami penangguhan penjualan di Australia untuk sementara waktu karena diduga terdapat masalah pada turbocharger.

Saat ini, pihak pabrikan sedang melakukan penyelidikan mendalam terkait masalah tersebut. Mobil ini diproduksi oleh perusahaan Thailand, RMA Automotive, yang melakukan pengubahan dari kemudi kiri ke kemudi kanan sesuai dengan regulasi lokal. Proses pengiriman unitnya telah dimulai sejak akhir November lalu.

Dilansir dari Drive, Selasa, 2 Januari, jaringan dealer Ford di negeri Kanguru telah diberitahu untuk menghentikan sementara pengiriman unit F-150 hingga masalah ini dapat diatasi sepenuhnya.

"Ford Australia telah menghentikan sementara pembelian F-150 yang sedang dalam perjalanan ke dealer atau dalam stok dealer, setelah tiga kendaraan yang diproduksi ulang dihadapkan pada kekhawatiran terkait turbocharger," ungkap juru bicara Ford Australia.

Meskipun demikian, bagi pelanggan yang telah menerima unit kendaraannya, diinformasikan bahwa mereka dapat terus mengemudikan mobilnya dengan aman. Oleh karena itu, program recall belum akan dilakukan pada saat ini.

"Kami berkomitmen untuk menyediakan kendaraan dengan kualitas terbaik bagi pelanggan kami, dan kami sedang bekerja dengan cepat untuk menyelidiki serta menyelesaikan masalah ini," ujar juru bicara perusahaan.

Semua pikap Ford F-150 yang dijual di Australia menggunakan mesin bensin V6 twin-turbo 3,5 liter, memberikan tenaga sebesar 298 kW dan torsi sebesar 678 Nm. Kinerja ini dipadukan dengan transmisi otomatis sepuluh percepatan dan penggerak empat roda.