Tak Hanya Provokatif Soal Papua, Akun "Presiden Ono Niha" Juga Sindir Penggalang Dana Palestina

JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap pria berinisial AB karena mengunggah konten provokatif soal Papua di akun TikTok-nya dengan nama presiden_ono_niha.

Dari hasil pendalaman, tersangka juga sempat menyindir penggalangan dana untuk Palestina yang membuat warganet geram.

"Hal ini juga terjadi saat ia menyindir aksi penggalangan dana untuk warga Palestina dan menyatakan siap menyaksikan agar rudal Israel menghancurkan Hamas/Palestina," tulis akun Instagram Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dikutip VOI, Selasa, 2 Januari.

Mengenai konten provokatif soal Papua, tak dijelaskan secara rinci bentuknya. Hanya disampaikan, AB telah membuat atau menyebarkan atau memviralkan atau mengunggah konten yang mengandung unsur ujaran kebencian.

Sehingga, konten dari tersangka mendapat respon negatif dan menyulut kemarahan warga Papua.

"Konten yang diunggah AB menyulut amarah warganet Papua pada ribuan komentar yang muncul," tulisnya.

Dalam perkara ini, AB dipersangkakan dengan Pasal 45A ayat (2) Jo pasal 28 ayat (2) Undang-Undang nomor 19 Tahun

2016 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 16 juncto Pasal 4 huruf b angka 1 dan 2 Undang-Undang nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan/atau Pasal 156 KUHP.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengakui, AB (30), pemilik akun penyebar kebencian telah ditangkap oleh tim siber Bareskrim di kawasan Jakarta Barat, Sabtu, 30 Desember malam.

"Memang benar AB yang sudah ditangkap tim siber Bareskrim terkait ujaran kebencian terhadap pendukung mantan Gubernur Papua, almarhum Lukas Enembe, yang diunggah di akun TikTok miliknya. Pemeriksaan masih terus berlanjut dan saat ini masih menunggu informasi lanjutan dari Bareskrim Mabes Polri," kata Fakhiri.

Dikatakan, penangkapan itu dilakukan setelah ada laporan terkait pemilik akun Tiktok @presiden_ono_niha yang mengunggah ujaran kebencian dan mengandung SARA terhadap pendukung Enembe. Dari laporan itulah kemudian dilakukan penyelidikan hingga ditemukan pemilik akun tersebut.

Dalam penyelidikan sementara juga terungkap pemilik akun presiden_ono_niha sering membuat konten provokatif dan menjadi viral.