Bawa-bawa Prabowo, TKN Prihatin Hasto PDIP Asal Tuduh Soal Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud
JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman prihatin dengan sikap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang asal tuduh soal penganiayaan relawan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah oleh oknum TNI.
Habiburokhman mempertanyakan kebijaksanaan Hasto karena membawa-bawa nama Capres nomor 2, Prabowo Subianto dalam kasus penganiayaan tersebut. Hanya karena, Hasto menduga penganiayaan berkaitan dengan simpatisan Prabowo di TNI.
"Kami prihatin dengan sahabat kami Pak Hasto yang biasanya bijaksana, kok sekarang asal tuduh seperti itu," ujar Habiburokhman kepada wartawan, Selasa, 2 Januari.
Sebagai tokoh politik senior, Wakil Ketua Umum Gerindra itu menilai, Hasto seharusnya dapat menghindari narasi yang bernada provokatif. Apalagi, kata Habiburokhman, kasus penganiayaan tersebut sedang ditangani oleh pihak yang berwajib.
"Kita jangan berasumsi secara prematur yang bisa menjadi fitnah. Kalau mau berasumsi, ada juga pihak yang berasumsi sebaliknya bahwa insiden itu terjadi karena pengendara motor yang arogan dan mengganggu ketertiban dengan knalpot brong. Tapi para pemimpin atau elite sebaiknya jangan lah berasumsi," kata Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuduh ada elemen TNI yang menjadi simpatisan Prabowo dalam kasus penganiayaan tujuh relawan Ganjar-Mahfud hingga masuk rumah sakit di Boyolali, Sabtu, 30 Desember.
"Kami protes keras atas tindakan oknum TNI tersebut. Para oknum TNI tersebut bertindak seperti itu diduga karena ada elemen-elemen di dalam TNI yang jadi simpatisan Pak Prabowo karena sama-sama berlatar belakang militer. Padahal Prabowo sudah diberhentikan dari TNI," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu, 31 Desember.
Baca juga:
Hasto menduga, tindak kekerasan tersebut berawal dari kerancuan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dan sebagai capres.
Sehingga, kata dia, tercipta kesan adanya ‘emotional bonding’ di kalangan oknum TNI tertentu dengan Prabowo.
"Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanggapan Pak Prabowo yang mengutuk aksi kekerasan tersebut," ucapnya.