Johnny Marr Keluarkan Peringatan atas Pesan Suara Mirip Dirinya yang Dihasilkan AI
JAKARTA - Johnny Marr mengeluarkan peringatan atas pesan suara palsu yang dihasilkan AI yang mungkin tampak seperti dirinya.
Musisi dan mantan anggota The Smiths melalui akun resmi X/Twitternya membagikan kicauan yang menasihati para penggemar untuk waspada terhadap pesan palsu yang mungkin beredar.
Pesan tersebut tampaknya berasal dari dirinya tetapi dibuat dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI).
“Peringatan kepada orang-orang untuk mewaspadai pesan palsu dari saya yang dihasilkan oleh AI, termasuk pesan suara. Jika ada yang menerimanya tolong kirimkan detail saya karena saya sangat ingin berdialog dengan AI Johnny, yang saya harap sebenarnya tidak lebih pintar dari saya…dibandingkan dengan saya,” kicau Marr.
Para penggemar menanggapi komentar tersebut: “Bagaimana jika ini adalah AI Johnny yang mencoba meyakinkan kita semua bahwa ini adalah Johnny yang asli?”.
Sementara itu yang lain berkata: “Bahkan AI pun tidak dapat memainkan gitar seperti Anda, Johnny. Saya yakin akan hal tersebut."
menasihati para penggemar untuk waspada terhadap pesan palsu yang mungkin beredar.
Marr bukanlah musisi pertama yang angkat bicara tentang AI. Artis-artis yang menentang AI antara lain Hozier (yang mempertimbangkan untuk melakukan aksi protes), Noel Gallagher (yang menyebut pembuat album Oasis palsu sebagai “idiot sialan”) dan Nick Cave (yang menggambarkannya sebagai “ejekan yang mengerikan terhadap manusia”).
Kekhawatiran juga muncul seputar masalah yang berkaitan dengan hak cipta dan pembayaran materi iklan. UK Music Interim Chief Executive (Kepala Eksekutif Sementara Musik) Inggris Tom Kiehl mendesak Perdana Menteri Rishi Sunak untuk menanggapi kekhawatiran industri musik seputar AI dengan memperkenalkan beberapa bentuk perlindungan hukum seputar teknologi yang sedang berkembang.
Kiehl dan UK Music berpendapat bahwa AI dapat menjadi salah satu bentuk “pencucian musik”, yang membuka peluang bagi para kreatif untuk tidak menerima kompensasi atas karya mereka.
Pada September lalu, CMM menerbitkan lima aturan dasar yang mereka ingin perusahaan terapkan dalam mengembangkan teknologi AI musik.
Lima tujuan utama diuraikan untuk memastikan bahwa semua pelatihan, perizinan, dan komersialisasi model AI generatif pembuatan musik di sektor musik dapat dikembangkan dengan cara yang bermanfaat bagi pencipta dan hak-hak mereka masing-masing.