Bandara Soetta Siagakan UPS untuk Mengantisipasi Masalah Listrik Jelang Natal dan Tahun Baru
TANGERANG – Untuk mengantisipasi kendala suplai listrik menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2023-2024, Bandara Soekarno Hatta (Soetta) menyiagakan Uninterruptible Power Supply (UPS).
“(Kami) menyiagakan Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk mengantisipasi apabila listrik dari PLN mengalami trouble (bermasalah),” kata Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta AP II, Dwi Ananda
Sebagai langkah preventif, pihaknya melakukan simulasi pemastian kehandalan kelistrikan dengan cara pemadaman aliran listrik dari Main Power Sistem (MPS) ke Terminal 1, 2 dan 3.
“Pemastian ini dilaksanakan untuk mengukur kehandalan dan kesiapan sistem kelistrikan dan operasional menjelang Nataru (Natal dan Tahun Baru 2024). Uji simulasi ini juga sekaligus buntuk memastikan operasi dan respon time back up catu daya cadangan Bandara Soekarno Hatta,” katanya.
Dwi Ananda juga mengatakan bahwa saat simulasi pemadaman listrik dilakukan, semua berjalan dengan lancar tanpa kendala. Bahkan tanpa mengganggu operasional dan pelayanan penumpang, baik sebelum maupun sesudah simulasi dilaksanakan.
Baca juga:
- Kaki, Tangan dan Mulut Dilakban, Wanita Muda Asal Cakung Ditemukan Tewas Membusuk Dibungkus Plastik dan Karung Semen
- Panca Masih Sempat Menata Jasad Anaknya Sesuai Urutan Usia dan Meletakan Sendal di Bawah Kaki
- Masalah Ekonomi Disebut Sebagai Motif Panca Darmansyah Bunuh 4 Anaknya dan Aniaya Istrinya
- Mengaku dari Mandiri Utama Finance, 6 Debt Collector Rampas Mobil Disertai Aksi Pengeroyokan
"Kami melakukan black out yang direncanakan. Sehingga persiapan atas pemadaman ini sudah dipersiapkan," jelas Dwi Ananda.
Ia menuturkan saat melakukan simulasi pemadaman, genset untuk back up kelistrikan terimal 1, 2 dan 3 semuanya berjalan lancar.
Adapun genset di MPS 2 memiliki kapasitas 7x3000 KVA atau 21.000 KVA dengan ground tank BBM sebanyak 60.000 liter yang mampu memback-up selama kurang lebih 20 jam. Sedangkan genset di MPS 3 memiliki 8x 3000 KVA atau 24.000 KVA dengan kapasitas ground tank BBM sebanyak 180.000 Liter yang mampu membackup kelistrukan selama 17 jam 11 menit.
"Selama uji kehandalan dan kesiapan dilakukan, kondisi operasional dan sistem jaringan kelistrikan berjalan normal, baik sebelum dilakukan proses off hingga dikembalikan ke sistem auto atau dafault standby," jelas Dwi Ananda.