Mobil Listrik Bertenaga Baterai Solid-state, BMW: Masih Jauh Bisa Saja Meluncur Tahun 2030
JAKARTA - BMW, salah satu pabrikan mobil terbesar di dunia memberi bocoran jika mobil listrik mereka dengan baterai solid-state baru ada tahun 2030.
“Kami tidak akan melihat seri mobil produksi solid-state BMW sebelum tahun 2030,” kata Kurt Vandeputte, selaku Manager Battery Cell Manufacturing Competence Center (CMCC) BMW kepada media dalam perayaan ulang tahun ke-25 BMW Tech Office di Silicon Valley, baru-baru ini, dilansir BMWBlog, Minggu, 10 Desember.
Dalam acara ini, BMW memberi gambaran model Neue Klasse generasi berikutnya yang menampilkan baterai silinder, tapi BMW juga membahas secara mendalam kemajuan mereka dalam pengembangan sel solid-state.
Diketahui arsitektur Neue Klasse dibangun dengan mengutamakan EV, model BMW yang akan datang dapat mengakomodasi kedua teknologi baterai di atas, bahkan arsitektur Neue Klasse dapat mengakomodasi drivetrain bertenaga hidrogen.
Pada bulan November lalu, disebutkan jika BMW menerima sampel A pertama dari sel solid-state dari Solid Power. Baterai solid-state digadang-gadang jauh lebih unggul daripada baterai lithium-ion karena konstruksinya yang lebih ringan dan ukurannya yang lebih kecil.
Selain itu, baterai ini memiliki kepadatan energi yang jauh lebih tinggi sehingga mampu memberikan jarak tempuh yang jauh lebih baik dan mendukung pengisian daya yang lebih cepat.
Di Pardsorf, dekat Munich, BMW telah mendirikan jalur produksi prototipe untuk baterai solid-state di Cell Manufacturing Competence Center (CMCC). BMW dikabarkan sudah mengerjakan prototipe yang menampilkan teknologi ini, namun kendaraan produksi massal dengan baterai solid-state mungkin masih jauh.
Sementara itu, Toyota sebagai pabrikan terbesar di dunia telah merilis peta jalan teknologi baterai canggih mereka pada pertengahan September lalu.
Takero Kato, presiden fasilitas produksi baru Toyota, menyatakan pada lokakarya Let's Change the Future of Cars bahwa model listrik Toyota generasi berikutnya akan menghasilkan 1,7 juta dari 3,5 juta unit BEV yang diperkirakan akan dijual Toyota secara global pada tahun 2030. Ia juga menyoroti bagaimana serangkaian teknologi baterai akan menjadi kunci untuk menarik basis pelanggan yang lebih luas.
Toyota juga tengah fokus untuk menghadirkan baterai solid-state ke dalam produksi massal. Tujuannya adalah agar baterai siap digunakan secara komersial pada tahun 2027/28.
Baca juga:
Apa itu baterai solid-state? Kenapa begitu penting?
Baterai solid-state telah lama dianggap sebagai pengubah permainan potensial bagi BEV. BMW dan Toyota telah melakukan terobosan dalam upayanya meningkatkan ketahanan teknologi ini.
Berbeda dengan baterai lithium-ion konvensional, baterai solid-state menggunakan elektrolit padat alih-alih elektrolit cair atau gel, sehingga menawarkan beberapa keunggulan.
Baterai solid-state lebih aman dan lebih efisien, dengan potensi untuk meningkatkan performa, daya tahan, dan keseluruhan pengalaman berkendara kendaraan listrik.
Selain itu, baterai solid-state memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan baterai lithium-ion, yang memungkinkan mereka menyimpan lebih banyak energi per kilogram dan akibatnya memperpanjang jangkauan kendaraan listrik.
Struktur padat elektrolit dalam baterai solid-state juga mengurangi risiko kebocoran cairan, sehingga mengurangi potensi bahaya kebakaran. Sampel yang ditunjukkan kepada kami berbentuk persegi panjang dan sangat tipis. Jadi dari perspektif kemasan saja, mereka seharusnya menjadi peningkatan besar atas baterai lithium-ion saat ini.