Gagalnya Gencatan Senjata di Gaza, PM Inggris Kecewa dengan Netanyahu

JAKARTA - Israel melanjutkan serangannya ke wilayah Palestina sejak Jumat lalu setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas. PM Inggris Rishi Sunak mengaku kecewa dan menekankan perlunya Israel memprioritaskan perlindungan warga sipil di Gaza

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak Jumat, 8 Desember bercakap dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui telepon guna membahas gagalnya jeda kemanusiaan dalam konflik di Gaza.

Sunak menyampaikan kekecewaannya " Atas gagalnya jeda pertempuran di Gaza, yang memungkinkan pembebasan sandera," katanya seperti dikutip dari Anodalu, Minggu, 10 Desember.

“Para pemimpin negara membahas upaya mendesak untuk memastikan semua sandera yang tersisa dibebaskan dengan aman dan mengizinkan warga Inggris yang tersisa di Gaza untuk meninggalkan Gaza,” kata dia.

Dia juga memberikan informasi terkini mengenai keterlibatannya baru-baru ini di Timur Tengah, dan mengulangi seruannya dari minggu sebelumnya. PM Inggris menekankan pentingnya Israel memprioritaskan perlindungan warga sipil di Gaza dan berkonsentrasi pada sasaran militer.

Menekankan betapa mendesaknya kebutuhan warga sipil, Sunak memperbarui tawaran dukungan praktis dari Inggris untuk memfasilitasi pengiriman bantuan penyelamatan jiwa.

“Dia mencatat adanya tekanan di titik penyeberangan Rafah dan mendesak perlunya menjajaki rute lain ke Gaza, termasuk melalui Kerem Shalom,” ungkap pernyataan tersebut.

“Para pemimpin menyampaikan keprihatinan mereka tentang meningkatnya serangan militan Houthi, yang didukung oleh Iran, terhadap kapal-kapal pelayaran di Laut Merah,” tambah pernyataan itu.