Perhatian Kecil Suami Ini Mampu Membuat Andien Aisyah Nyaman Pasca Hamil dan Melahirkan

JAKARTA — Ayah adalah sosok yang berperan besar sebagai support system ibu. Kontribusi orang-orang di sekitar ibu, terutama ayah, sangat diperlukan demi menjaga kesehatan mentalnya.

Pentingnya dukungan keluarga terdekat terutama suami diamini oleh Andien Aisyah. Support system keluarga dalam menghadapi masa-masa sulit pasca melahirkan menjadi hal penting yang dirasakan oleh Andien.

Ibu dari Kawa dan Tabi ini mengatakan dukungan suami membantunya dalam melalui proses hamil dan persalinan yang tidak mudah. Bahkan sang suami, yang akrab disapa Ippe tersebut, secara aktif mencari informasi tentang kehamilan dan menyusui.

"Selain belajar bareng-bareng dengan suami untuk menjadi orangtua yang baik untuk anak-anak, suami saya juga selalu memberi perhatian bahkan hal-hal kecil selama proses hamil hingga melahirkan. Sesederhana seperti membawakan air minum, membelikan makan, ngobrol dengan anak kami selama dalam kandungan,” jelas Andien dalam Festival Ibu.

Salah satu pakar yang hadir pada Festival Ibu, Dokter Spesialis Obygn di Tembuni Birth Center, dr. Ridwan, SpOG mengatakan, peran suami dan keluarga terdekat sangat dibutuhkan untuk mendukung psikologis dan kesehatan ibu selama masa kehamilan hingga hari melahirkan nanti.

Masa kehamilan sebaiknya tidak ditanggung sepihak saja oleh ibu, tetapi suami juga berperan sebagai pendamping yang selalu siaga dan memberi dukungan penuh kepada ibu. Menurut dr. Ridwan pentingnya dukungan suami dan keluarga pada fase hamil dan bersalin pada ibu berkontribusi dalam mencegah terjadinya baby blues hingga postpartum depression (PPD) pada ibu.

“Dukungan dari suami dan keluarga terdekat merupakan faktor risiko yang paling dominan berkontribusi terhadap terjadinya baby blues hingga PPD yang rentan menghampiri ibu. Sebelum terjadi hal ini, perlu adanya tindakan preventif, seperti melibatkan suami dalam memberikan informasi tentang kesehatan ibu dan anak, serta antisipasi terhadap deteksi dini baby blues hingga PPD dengan kualitas penggalian informasi pasien (anamnesis), sehingga dapat menurunkan angka kejadian postpartum blues,” tambah dr. Ridwandalam keterangan media yang diterima VOI, Sabtu, 9 Desember.