Pentingnya Literasi Keuangan Digital untuk Transisi Ekonomi Informal ke Formal di Jakarta
JAKARTA - Plt Direktur Utama Bank DKI Amirul Wicaksono bicara soal peran sektor finansial dalam mendorong pembayaran upah digital bagi UMKM.
Sebagai bank pembangunan daerah (BPD) milik Pemprov DKI Jakarta, Amirul menekankan pentingnya literasi dan inklusi keuangan digital bagi pelaku usaha.
“Literasi dan inklusi keuangan digital bagi UMKM termasuk pekerja di sektor tersebut merupakan poin penting untuk mendukung transisi pembayaran upah digital dan transisi dari ekonomi informal ke ekonomi formal,” kata Amirul dalam forum workshop di Jakarta, Kamis, 7 Desember.
Amirul memaparkan konsep literasi dan inklusi keuangan menjadi pilar utama dalam mendukung transisi keuangan digital.
"Bank DKI juga menyoroti upaya berkelanjutan dalam pengembangan solusi digital yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman bagi para pelaku UMKM," urainya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi mengatakan transformasi digital merupakan langkah penting dalam menjawab kebutuhan pelanggan dan mendukung perkembangan ekonomi dan sosial di daerah.
“Bank DKI berkomitmen untuk terus mendukung upaya menciptakan lingkungan keuangan yang inklusif, memperluas akses pada produk dan layanan keuangan, serta memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Arie.
Arie menguraikan, implementasi transformasi digital ini mencakup transformasi bisnis, tata kelola yang baik, inovasi digital yang handal, serta manajemen risiko yang kuat.
Menurut dia, program transformasi digital merupakan kunci dan strategi mencapai keberhasilan perbankan secara berkelanjutan.
“Inisiatif transformasi digital yang dilakukan Bank DKI, selain bertujuan untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat dan meningkatkan nilai tambah atas produk dan layanan, juga ditujukan guna memperkuat kemitraan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku pemegang saham," jelasnya.
Baca juga:
- Bawaslu Pusat Supervisi Penanganan Dugaan Pelanggaran Gibran Bagi-bagi Susu di CFD
- Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Diduga Calonkan Diri Jadi Ketua Persatuan Tenis Pakai Duit Suap Bos PT CLM
- KPK Resmi Umumkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Jadi Tersangka
- Temui Sri Sultan, Sekjen PSI Minta Maaf soal Pernyataan Ade Armando
Di satu sisi, Bank DKI mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sepanjang kuartal III tahun 2023. Hingga September 2023, penyaluran kredit Bank DKI tumbuh sebesar 6,90 persen menjadi Rp49,96 triliun, dari sebelumnya Rp46,73 triliun pada September 2022.
Romy menuturkan, pertumbuhan kredit utamanya didorong dari segmen ritel yang tumbuh sebesar 68,66 persen menjadi Rp1,66 triliun pada September 2023, dari posisi Rp986,30 miliar pada September 2022.
"Pertumbuhan kredit dan pembiayaan sejalan dengan strategi bisnis yang konsisten pada segmen potensial, dengan fokus utama peningkatan portofolio pada segmen UMKM yang selaras dengan visi dan misi perseroan," urainya.
Selanjutnya, kredit mikro juga menunjukkan kinerja yang baik dengan pertumbuhan sebesar 42,86 persen menjadi Rp3,27 triliun pada September 2023, dari posisi Rp2,29 triliun pada September 2022.
Pertumbuhan segmen mikro dan ritel tersebut, telah mendorong peningkatan rasio kredit UMKM Bank DKI per September 2023 menjadi sebesar 9,87 persen dari sebelumnya tercatat sebesar 7,00 persen pada September 2022.